“Sejumlah ibu-ibu yang menjadi korban erupsi merapi tergabung dalam kelompok membuat tas rajut merapi,” kata Ketua Kelompok Rajut Merapi, Tuti Harjanti di Sleman, Selasa [8/4].
Berbekal keahlian merajut yang didapat dari pelatihan yang diberikan Disperindagkop Kabupaten Sleman pada 2012 di Desa Wukirsari, 17 ibu mulai membuat usaha aksesori rajutan yang kemudian dikembangkan menjadi berbagai kreasi rajut berupa tas, dompet, dan taplak meja.
“Produk-produk yang dihasilkan pertama dipamerkan pada Pasar Lebaran yang diselenggarakan Disperindagkop Sleman pada 2012 di Desa Wukirsari dan Kepuharjo,” katanya.
Pameran itu, mendapat apresiasi yang baik dari masyarakat. Kelompok pelatihan itu, kemudian membentuk Kelompok Rajut Merapi dan rutin bertemu setiap seminggu.
Harga produk Rajut Merapi bervariasi, untuk tas mulai dari harga Rp 80 ribu hingga Rp 400 ribu, tergantung dari tingkat kerumitan dan bahan lain yang menjadi komponen pendukung produk tersebut. Untuk memasarkan produk, kelompoknya terus berupaya memamerkan produksi itu di berbagai pameran.
Sumber: Antara