BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi di Perairan Indonesia, Waspada Risiko Pelayaran

14
0
Anak bermain di sekitar jalan yang rusak akibat diterjang gelombang di Labuan, Pandeglang, Banten, Sabtu (27/11/2021). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini adanya potensi gelombang tinggi mencapai 4 meter di perairan Selat Sunda yang terjadi hingga 28 November 2021. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/hp.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini tentang potensi gelombang tinggi yang dapat membahayakan pelayaran di berbagai wilayah perairan Indonesia pada 19-20 November 2024. BMKG mengimbau masyarakat, terutama nelayan dan operator kapal, untuk meningkatkan kewaspadaan.

Prakirawan BMKG Ryan Putra Pambudi menjelaskan bahwa pola angin di wilayah utara Indonesia bergerak dari timur laut ke timur dengan kecepatan 8-25 knot. Sementara itu, di wilayah selatan, angin bergerak dari timur ke tenggara dengan kecepatan 8-20 knot. “Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Sulawesi dan perairan Kepulauan Sangihe-Talaud,” ujarnya, Selasa (19/11).

BMKG juga mencatat potensi gelombang lebih besar di Laut Arafuru dan Samudra Pasifik utara Papua Barat Daya dengan risiko yang perlu diantisipasi.

Ryan menegaskan bahwa gelombang tinggi ini dapat berbahaya bagi pelayaran. Ia memberikan panduan berikut:

  • Perahu nelayan: Hindari angin dengan kecepatan di atas 15 knot dan gelombang lebih dari 1,25 meter.
  • Kapal tongkang: Hindari angin lebih dari 16 knot dan gelombang di atas 1,5 meter.
  • Kapal ferry: Waspadai angin di atas 21 knot dan gelombang lebih dari 2,5 meter.
  • Kapal kargo/pesiar: Hindari angin melebihi 27 knot dan gelombang di atas 4 meter.

BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memantau perkembangan prakiraan cuaca melalui kanal resmi mereka demi keselamatan bersama.