Peringatan G30S Yang Terlupakan

Telah terjadi suatu usaha kudeta yang menyebabkan terbunuhnya tujuh pejabat tinggi militer Indonesia. Percobaan kudeta tersebut dituduhkan kepada Partai Komunis Indonesia (PKI), yang menyebabkan peristiwa itu disebut sebagai Gerakan 30 September (G30s). Bahkan pada masa Orde Baru (OrBa), tuduhan tersebut disematkan langsung menjadi peristiwa Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI).

Dampak yang lebih signifikan dari peristiwa ini sebenarnya menimpa PKI sendiri. Karena pasca peristiwa ini, terjadi pelarangan hingga pemusnahan besar-besaran yang dilakukan oleh pemerintah OrBa terhadap para anggota ataupun orang yang disebut anggota salah satu partai terkuat saat itu.

Uniknya, hingga saat ini data yang pasti mengenai peristiwa yang mencoreng sejarah republik ini masih sangat minim. Apalagi, ditambah dengan berbagai kepentingan politis pada masa OrBa, yang hingga lengsernya kekuasaan Soeharto baru dapat diungkapkan kebenaran yang selama ini tersembunyi.

Masih segar diingatan, pada masa pemerintahan OrBa, setiap peringatan G30S masyarakat disuguhkan berbagai propaganda yang membenturkan ideologi komunis dengan agama. Padahal kenyataannya, keduanya dibenturkan untuk kemudian ditundukan dibawah kepentingan politis.

Meskipun kini kekuasaan OrBa telah berganti dengan kekuasaan-kekuasaan dengan kepentingan yang beragam, rekonstruksi sejarah nampaknya tidak diupayakan untuk meluruskan fakta yang sebenarnya terjadi dibalik peristiwa G30S. Kalangan sejarawan yang telah mencoba mengungkapkan kebenarannya pun tidak memiliki kekuatan untuk mengabarkan kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Bahkan kini peringatan peristiwa yang berdampak pada pelanggaran kemanusiaan ini, tidak lagi terasa perlu diperingati oleh pemerintah maupun masyarakat Republik Indonesia.