Kepala Bidang Perikanan dan Budidaya Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan (Dinas Kepenak) Kulon Progo Eko Purwanto di Kulon Progo, Senin, mengatakan saat ini masalah utama budidaya ikan adalah harga pakan yang terus mengalami peningkatan dari Rp180 ribu per sak naik menjadi di atas Rp200 ribu. “Saat ini, ketergantungan pembudidaya ikan pada pakan sangat tinggi. Kami memberikan pembinaan, supaya ada upaya pembuatan pakan alternatif,” kata Eko.
Ia mengatakan Dinas Kepenak terus melakukan upaya pembinaan dan memberikan ketrampilan kepada pembudidaya supaya mengembangkan pakan alternatif dengan basis pemanfaatan potensi di lingkungan sekitar. “Kalau tidak dilakukan pengembangan pakan alternatif, maka ketahanan pakan sektor budidaya ikan di Kulon Progo akan mengalami penurunan dan tingkat produksi akan melambat,” katanya. Dia mengatakan harga pakan ikan dalam satu tahun mengalami peningkatan hingga tiga kali. Sementara itu, harga ikan dalam setahun tidak mengalami kenaikan, malah cenderung turun. “Sehingga mereka harus memiliki kemampuan untuk berkelanjutan ada pakan alternatif dari lingkungannya,” katanya.
Eko mencontohkan budidaya gurami jangan selalu diberikan pakan pelet tapi diberikan pakan tumbuhan yang ada di lingkungannya. Begitu juga pembudidaya lele harus berani membuat inovasi pengembangan pakan pelet. “Pelatihan sudah kami berikan, sekarang tinggal kemauan mereka mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari,” kata dia. Terkait banyaknya pembudidaya ikan pemula yang gulung tikar atau bangkrut, kata Eko, disebabkan rasio pakan yang diberikan dengan angka kematian ikan tidak seimbang. Akibatnya, biaya produksi tidak seimbang dengan hasil produksi, sehingga mereka gulung tikar. “Upaya yang kami lakukan agar mereka berkembang yakni memberikan mereka pengetahuan supaya pemberian pakan disesuaikan dengan kebutuhan dan pakan tidak terbuang. Semaksimal mungkin menciptakan pakan alternatif supaya dapat mengurangi biaya produksi,” katanya. Salah satu pembudidaya gurami di Kecamatan Nanggulan, Suhadi, mengatakan dirinya dan kelompoknya terus berinovasi menciptakan pakan alternatif untuk menekan biaya produksi. “Harga pakan ikan atau pelet terus naik, jika tidak disiasati maka akan banyak pembudidaya ikan yang gulung tikar,” kata dia.
Sumber: Kantor Berita Antara
Sumber foto: budidaya-ikan.com