“Kami bekerja sama untuk mendukung upaya penegakan anti korupsi dan meningkatkan transparansi. Semua negara bisa belajar satu sama lain,” ungkap Hague dalam pertemuan singkatnya dengan Gubernur Jakarta, Joko Widodo di Balai Kota, Selasa (28/01/2014).
“Di Inggris kita selalu mengupayakan pemerintahan yang terbuka, mempublikasikan semua informasi, termasuk informasi keuangan sehingga menjamin korupsi bisa diatasi dengan itu.”
“Sangat senang berbicara dengan gubernur tentang upaya yang dilakukan. Ada banyak kesamaan aspek yang kita lakukan di Inggris dan di sini, di Jakarta,” jelasnya, seperti dilaporkan BBC Indonesia.
“Butuh waktu”
Sementara itu, Jokowi, sapaan akrab gubernur Jakarta, mengaku proses transparansi birokrasi di ibu kota membutuhkan waktu.
“Kita sudah mulai melakukan sejumlah program seperti online tax, e-budgeting, e-purchasing, dan cash management system.”
“Termasuk juga keterbukaan postur anggaran dan sistem keluhan, tetapi butuh waktu untuk membawa birokrasi masuk ke sistem ini,” ungkapnya usai pertemuan.
Jokowi bersama Wakil Gubernur, Basuki Tjahaja Purnama, banyak menuai pujian karena secara terbuka mengumumkan jumlah gaji bulanan dan anggaran pemda tahunan kepada publik.
Meski demikian sisi lain, hasil kerja mereka masih banyak ditunggu terutama untuk mengatasi banjir dan kemacetan di ibu kota.
Sejak 2005 lalu, kunjungan Hague ke Indonesia merupakan kunjungan Menlu Inggris pertama.
Hague dijadwalkan akan bertemu dengan Menlu Marty Natalegawa untuk membicarakan kembali hubungan dua negara dan isu global, selain bertemu Joko Widodo.