Dalam penyelenggaraan piala dunia, banyak masyarakat Indonesia, khususnya penggemat sepak bola yang rela begadang untuk menonton pertandingan langsung pada larut malam atau bahkan dini hari. Menurut dokter Andreas, yang perlu diperhatikan dalam tidur adalah durasinya. “Bagi manusia dewasa, waktu tidur berkisar antara 7 hingga 9 jam dalam 24 jamnya,” kata dokter Andreas.
Dokter dari RS Mitra Kemayoran ini juga mengungkapkan akibat jika kualitas dan kuantitas tidur terganggu. “Sepertiga dari kecelakaan fatal yang menyebabkan kematian di Amerika adalah mengantuk saat mengemudi,” ujar dokter Andreas. Menurut dokter Andreas, mengantuk sama bahayanya dengan mabuk saat berkendara. Sayangnya, dokter Andreas mengatakan, hal tersebut belum terlalu disadari oleh masyarakat Indonesia.
Mengenai konsumsi kafein yang dinilai bisa menunda rasa kantuk, dokter Andreas mengatakan, tetap harus diperhatikan waktunya. “Kafein baru bekerja 30 menit setelah dikonsumsi dan memiliki efek selama 9 hingga 12 jam,” kata dokter Andreas. Dokter Andreas menegaskan, tidak ada satu pun zat yang bisa mengembalikan fokus otak akibat mengantuk. “Karena saat tidur, otak mengalami recovery,” kata dokter Andreas.
Menutup perbincangannya, dokter Andreas mengatakan, yang tetap harus diperhatikan dari tidur adalah durasinya. “Pastikan cukup untuk bisa mengembalikan vitalitas otak,” kata dokter Andreas.
Jangan lupa dengarkan selalu Sore-Sore Sehat yang ada di program Masih Sore-Sore bersama Kamal dan Feli setiap Kamis mulai pukul 16.00 hingga 20.00 WIB.