Obrolan dengan latar warung Mpok Poetri tersebut dimulai dengan sejarah pahlawan yang juga merupakan aktivis tersebut. Lahir pada tahun 1889 di mana kolonialisme Belanda masih merajalela. Dengan latar belakang ekonomi keluarga yang cukup beruntung untuk bisa mengenyam pendidikan pada masa tersebut, Ki Hajar Dewantara merasa tidak adil melihat bangsa pribumi yang bodoh dan tidak bisa merasakan bangku sekolah. Atas keprihatinannya tersebut, Ki Hajar Dewantara protes kepada Belanda yang kemudian membuat dirinya diasingkan ke negeri Belanda. Sepulangnya dari Belanda, Ki Hajar Dewantara berinisiatif membentuk Taman Siswa dengan sistem pembelajaran yang terbuka bagi pribumi serta memiliki semboyan yang dikenal hingga sekarang, ing ngarso sing tulodo, ing madyo hambangun karso, tut wuri handayani.
Melihat pendidikan jaman sekarang, di mana masih maraknya kecurangan untuk Ujian Nasional yang bahkan melibatkan oknum guru, membuat ketiga penyiar Sketsa RI prihatin. Belum lagi materi lalu lintas yang disebut akan masuk dalam kurikulum nasional karena banyaknya kasus pelanggaran lalu lintas berat yang sudah dilakukan oleh anak muda usia sekolah.
Berkaca pada sistem pendidikan di negara tetangga, Australia, yang hanya memberikan pendidikan dasar untuk membaca, menulis dan berhitung atau dikenal juga sebagai calistung dalam periode tiga bulan saja. “Tapi untuk mengajarkan siswa mematuhi peraturan itu dibutuhkan hingga 15 tahun,” kata Mpok Poetri.
Mengenai tujuan pendidikan, Bang Rafiq menyinggung nilai mendasar dari perjuangan Ki Hajar Dewantara, yaitu pembebasan. “Pendidikan bertujuan agar anak didik tercerahkan dan tidak mudah ditipu terutama oleh penguasa,” ujar Bang Rafiq. Menanggapi hal tersebut, Bang Indro turut angkat bicara dengan menilai orang tua pun seharusnya menyadari peran sentral untuk pendidikan anak mereka. “Sekarang kebanyakan orang tua sekolah anak asal lebih tinggi dari mereka,” ujar Bang Indro.
Menutup obrolan di hari pendidikan nasional tersebut, ketiganya sepakat bahwa pendidikan tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan, tapi juga orang tua dan masyarakat untuk memberikan ruang belajar yang lebih luas bagi siswa.
Dengarkan Sketsa RI bersama Poteri Soehendro, Indro Warkop dan M.Rafiq, setiap Jumat, jam 07.00-09.00 WIB hanya di I-Radio, Juaranya Musik Indonesia.
Sumber foto: Tempo.co