Pada 9 Mei, pengumuman resmi hasil pileg harusnya diumumkan secara resmi oleh Komisi Pemilihan Umum yang jika gagal diumumkan, maka terdapat konsekuensi hukum bagi KPU yang menanti.
Di luar hasil perhitungan resmi dari KPU, berdasarkan hasil hitung cepat, salah satu partai yang telah memimpin hasil pileg telah menetapkan calon presidennya yang juga merupakan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo alias Jokowi. Meski belum resmi diumumkan, untuk mengamankan posisi di pemilihan presiden, partai pengusung Jokowi telah berkoalisi dengan partai lain agar dapat memenuhi syarat minimal kursi legislatif yang harus diperoleh untuk bisa mengajukan calon presiden. “Menghadapi pilpres nanti, Jokowi sudah berbekal 173 kursi,” kata Bang Rafiq dalam obrolannya di warung Mpok Poetri.
Bergabung bersama ketiga penyiar, pengamat politik dari Lembaga Survey Indonesia, Dodi Ambardi, yang memberikan pandangannya mengenai penyelenggaraan pileg yang sudha berlangsung dan pilpres nanti. “KPU tidak begitu sukses menyelenggarakan pileg mengingat masih banyaknya kecurangan yang terjadi di TPS,” kata Dodi.
Menutup perbincangannya, ketiga penyiar setuju bahwa problem koalisi dan masih karut-marutnya pemilu di Indonesia tidak lepas dari jumlah partai yang masih terlalu banyak meski sudah berkurang dari jumlah partai pada pemilu tahun 2009.
Dengarkan Sketsa RI bersama Poteri Soehendro, Indro Warkop dan M.Rafiq, setiap Jumat, jam 07.00-09.00 WIB hanya di I-Radio, Juaranya Musik Indonesia.
Sumber foto: Tempo.co