Obrolan ketiganya dimulai dengan berita mengenai perubahan jadwal kereta api jarak jauh yang juga berdampak terhadap jadwal kereta api Jabotabek atau Commuter Line. Kondisi yang dialami masyarakat pada umumnya adalah perubahan jadwal yang dinilai minim sosialisasi.
Membandingkan dengan negara maju, Jepang misalnya, sistem pelayanan transportasi kereta api sudah sangat teratur yang juga dibarengi dengan kesadaran pengguna jasanya yang selalu mengikuti pengumuman jadwal. “Kalau di sini, didiemin protes, mau dibenerin tetep protes juga,” ujar Bang Rafiq. Bang Indro sontak menanggapi, “Republik Rakyat Rewel!”
Bergabung salam obrolan, pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia, Roy Valiant Salomo, menilai, masyarakat pada dasarnya menuntut pelayanan publik yang baik dengan prinsip memaksimalkan manfaat dari utilitas yang dipahaminya sebagai haknya. “Masyarakat menuntut karena merasa membayar pajak,” kata Roy.
Hal tersebut, menurut Roy, harusnya bisa dibarengi dengan sosialisasi dari tim hubungan masyarakat penyedia jasa, dalam hal ini PT KAI dan Commuter Line yang maksimal agar tidak terjadi misinformasi di masyarakat. “Karena masih ada juga kultur di masyarakat kita yang merasa belum siap dengan perubahan cepat,” ujar Roy.
Dengarkan Sketsa RI bersama Poteri Soehendro, Indro Warkop dan M.Rafiq, setiap Jumat, jam 07.00-09.00 WIB hanya di I-Radio, Juaranya Musik Indonesia!