Pada edisi perdananya tanggal 3 Juni 2014, Pongky, Baim, Nugie, dan Ariyo membahas tentang berdirinya The Dance Company serta rock ‘n roll versi mereka sebagai suami dan seorang ayah.
Memulai obrolannya, The Dance Company berbagi tentang perasaan mereka yang bisa mendapat kesempatan siaran di I-Radio. Ariyo mengaku bangga bisa siaran di I-Radio. Selain itu, Nugie mengaku merasa nostalgia karena bisa kembali siaran. Nugie sendiri pernah siaran di salah satu radio selama sekitar lima tahun.
Cerita mengenai berdirinya The Dance Company dibawakan dengan improvisasi bernyanyi. Keempatnya bertemu pada tahun 2007 di acara Persatuan Bangsa Bangsa yang diadakan di Bali. Nama The Dance Company dipilih karena melihat sekolah tari dengan nama yang sama saat tengah berbincang dalam perjalanan.
Keempatnya bertemu di hotel dan sempat menggarap lagu pertama mereka, Papa Rock ‘n Roll. Saat dibawa ke Jakarta, The Dance Company tak berniat lanjut, namun kemudian gayung bersambut dengan banyaknya tawaran job dan iklan. Oleh karena itu, grup musik yang beranggotakan para penyanyi solo dan juga vokalis band ini memutuskan untuk tetap melanjutkan The Dance Company.
Selain itu, The Dance Company juga berbagi pandangan mengenai rock ‘n roll versi mereka yang diantaranya menyebut kegiatan-kegiatan sehari-hari para ayah, seperti mengantar anak ke sekolah, bayar tagihan listrik, transfer uang ke istri, hingga membantu istri make up. “Rock ‘n roll itu bukan sekedar musik!” ujar Pongky.
Pada Sabotase edisi Juni ini, I-Listeners dan juga Dancers akan dimanjakan dengan terus diputarkan lagu-lagu dari The Dance Company atau lagu pilihan Repvblik sendiri ketika siaran berlangsung. I-Listeners juga bisa berinteraksi langsung melalui media sosial Twitter I-Radio di @iradiojakarta dan Fanpage Facebook I-Radio.
Jangan ketinggalan berbagai pembahasan dengan tema yang pastinya variatif dan menarik bersama The Dance Company selama bulan Juni, setiap Selasa mulai pukul 18.00 hingga 20.00 WIB hanya di I-Radio, Juaranya Musik Indonesia!