Masuk Mata Pelajaran, Gamelan Bali-Jawa Semakin Populer di AS

120
0
hmcgamelan

Menurut dosen Program Studi Karawitan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar I Nyoman Windha di Denpasar, Kamis, selain AS, menyebutkan seni musik tradisional Bali dan Jawa juga berkembang di 26 negara lainnya, termasuk Jepang.

Dipimpin Rektor ISI Denpasar Dr I Gede Arya Sugiartha SSKar M.Hum, Ia bersama sembilan dosen ISI Denpasar, pada awal November lalu mendapat undangan dari Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington D.C. 

Keikutsertaan kesepuluh dosen ISI Denpasar itu dalam rangka menyukseskan kegiatan “International Seminar and Festival of Indonesian Music” di Museum Smithsonian AS.

Kini di AS sendiri, seperti yang disebutkan oleh I Nyoman Windha, diperkirakan ada sekitar 200 set gamelan yang aktif digunakan mendukung proses belajar mengajar serta pementasan. 

Tidak hanya gamelan Bali dan Jawa, musik daerah lainnya dari Indonesia juga dipelajari secara intensif di negara adikuasa itu.

Salah satu masalah yang muncul terkait perkembangan gamelan yang begitu pesat di luar Indonesia, adalah kurangnya forum-forum ilmiah yang bisa mendiskusikan mengenai gamelan dan kesenian Indonesia itu. Forum tersebut sangat dibutuhkan untuk membangun dialog dengan dunia luar dan mempertebal kecintaan orang asing terhadap gamelan dan kesenian Indonesia lainnya.

I Nyoman Windha yang pernah mengadakan lawatan ke berbagai negara di belahan dunia itu menilai forum ilmiah tersebut sangat penting karena memiliki konsekuensi pada peningkatan preservasi dan kreativitas dalam gamelan baik di dalam maupun di luar negeri.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington D.C., sebagai langkah antisipasi terhadap masalah ini, menyelenggarakan sebuah “International Seminar and Festival of Indonesian Music” di Museum Smithsonian AS itu. Demikian Lapor ANTARA.

LEAVE A REPLY