Berkembangnya transaksi musik digital dari transaksi fisik

81
0

Masih dalam semarak #16TahunIRadio bersama Ermilia Tania Sari dan Ian Saybani, dimeriahkan oleh beberapa narasumber yang menarik. Ada RAN, Trinity Optima, Yonder Music, Afgan dan juga Rossa.

Mereka akan membahas tentang transaksi digital yang saat ini dinilai lebih menguntungkan dibanding transaksi fisik.

Menurut RAN yang sedang melakukan peluncuran album musik mereka dalam bentuk fisik ini, meskipun penjualan digital sangat mudah dan semakin berkembang, mereka lebih tertarik dengan penjualan fisik.

Karena dengan bentuk fisik, konsumen dapat melihat lirik yang ada di dalamnya, seperti cover album yang lebih memorable.

Berbeda dengan Risky Utami dari Trinity Optima serta Zicco Kemala dari Yonder Music sebagai Platform Digital yang menaungi musisi hits saat ini. Menurut mereka, yang disebut dengan transaksi musik online adalah segala bentuk distribusi musik tanpa fisikal.

Zicco mengatakan, di Indonesia sendiri yang bisa dikatakan dengan musik digital itu seperti streaming, purchase (iTunes), dan RBT. Potensi market music di Indonesia sangat besar, tetapi caranya harus diedukasi karena masih banyak yang men-download dengan ilegal.

Serta menurut Risky Utami, sejak RBT masuk ke Indonesia tahun 2006, Trinity mulai menerapkan transaksi musik online. Karena pada saat itu transaksi musik online lebih diminati pecinta musik Indonesia dibanding dengan transaksi fisik.

Kelebihan yang didapat dengan penjualan musik online, konsumen akan dengan mudah mendengarkan kapan saja dan dimana saja.

Dengan adanya digital platform ini, orang akan lebih mudah mendapatkan dan mendengarkan musik serta mengurangi cost.

Afgan sebagai musisi yang menggunakan digital platform, merasa digital memudahkan dirinya untuk bisa lebih mengetahui karyanya. Digital Platform ini bisa digunakan untuk memperdengarkan karya terbarunya dengan sangat mudah.

“Musik digital adalah bentuk trobosan baru dan harus bisa beradaptasi tetapi tidak sekaligus,” ujar Rossa.

Meskipun saat ini Rossa sangat gemar mendengarkan musik dalam bentuk digital, wanita berdarah Sunda ini lebih tertarik dengan musik dalam bentuk fisik. Penjualan digital ataupun fisik merupakan temptation yang berbeda.

Namun apapun bentuk platform-nya, yang paling penting, musik yang kalian dengarkan harus legal ya, I-Listeners!

I-Listeners jangan sampai ketinggalan berita-berita menarik! Terus dengerin 89.6 FM atau bisa streaming di sini.

[teks Miranti | foto dok. IRadio FM]

Baca juga:
“Ghost in the Shell”, film yang diadaptasi dari manga Jepang
Nostalgia bareng lewat film Power Rangers!
Membahas isu royalti para musisi di Masih Pagi-Pagi

LEAVE A REPLY