Pria yang akrab disapa Ahok ini mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih memiliki upaya alternatif untuk mengantisipasi banjir. “Mending beresin 17 pulau dulu yang ada perumahan mewahnya, jadi harus diberesin dulu. Makanya mending sekarang fokus yang Selatan, dari normalisasi sungai sama waduk,” ungkapnya di Jakarta, Rabu (4/12/2013).
“Kaya daerah perumahan di Cilincing, kalau ada apa-apa tinggal tutup tanggul, itu juga enggak apa-apa,” tambah Ahok.
Soal proyek pembangunan tanggul laut raksasa, Ahok mengaku sepakat dengan Kementerian Pekerjaan Umum yang menilai proyek itu tidak layak. “Kalau tidak ada swasta yang mau ikut mengerjakan proyek itu, berarti kan belum layak,” jelas Ahok.
“Kalau tidak ada investor susah juga karena kita tidak mau mengeluarkan biaya untuk melakukan feasibility study, termasuk deep tunnel dan segala macam,” lanjut Ahok.
Menurut Ahok, meski sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), tidak masalah jika proyek pembangunan tanggul raksasa itu batal.
“Namanya juga baru rencana, kalau rencana boleh batal, boleh tidak sesuai dengan kebutuhan. Namanya juga rencana,” ungkap Ahok seraya tertawa. Demikian kabar yang dilansir dari Antara.