Tudingan tersebut dilancarkan oleh sebagian warga Sampang, Madura, Jawa Timur ketika. Anis mengutarakan bantahan ini menanggapi unjuk rasa sebagian warga Sampang yang menolak kedatangan Presiden PKS tersebut ke kotanya.
Seperti yang diketahui Wahabi merupakan salah satu aliran dalam Islam yang dipelopori oleh Muhammad bin Abdul Wahab bin Sulaiman at-Tamimi (1115-1206 H / 1703-1792 M) dari Semenanjung Arabia, yang bergerak dalam bidang pembaharuan dan pemurnian Islam. Oleh sebagian umat Islam Wahabi dianggap sebagai salah satu aliran Islam garis keras yang dinilai menyimpang, bahkan dianggap sesat karena perbedaan paham dan pemikiran.
Seperti yang diungkapkan antaranews.com, Annis Matta mengutarakan bahwa PKS tidak menganut aliran tertentu, karena PKS adalah partai dakwah dan merupakan wadah perjuangan umat Islam yang terdiri dari berbagai ormas Islam, seperti Muhammadiyah, NU, dan Persis. Hal ini diungkapkannya ketika tiba di Sampang pada Senin malam lalu (3/6). Senin pagi sebelumnya sekelompok warga yang mengatas namakan diri Forum Rakyat Sampang Antiantek Wahabi berunjuk rasa di monumen kota untuk menolak kedatangan Presiden PKS di Sampang dengan berbagai alasan.
Pengunjuk rasa ketika itu menyampaikan tiga tuntutan, diantaranya menolak kehadiran tokoh partai yang diduga terlibat kasus korupsi di Kabupaten Sampang. Mereka menganggap korupsi merupakan bentuk perbuatan yang menyengsarakan rakyat. Selain itu para pengunjuk rasa juga meminta agar pemerintah Sampang tidak memfasilitasi perkembangan ajaran yang dapat meresahkan masyarakat di Kabupaten Sampang secara khusus dan Madura pada umumnya. Dalam hal ini para pengunjuk rasa menganggap PKS sebagai partai politik berkedok agama dan berpaham Wahabi.
Annis Matta juga mengungkapkan bahwa tuduhan tersebut bertujuan untuk kepentingan politik dan tidak benar jika dikatakan PKS berpaham Wahabi.
Selain tuduhan berpaham Wahabi, para pengunjuk rasa juga menolak kehadiran tokoh PKS ke Kabupaten Sampang, dengan alasan bahwa warga Sampang tidak ingin didatangi oleh tokoh partai politik yang pengurusnya terlibat kasus dugaan korupsi. Santer diberitakan belakangan bahwa mantan petinggi PKS terlibat kasus dugaan korupsi daging impor. Menanggapi hal ini Anis Matta mengungkapkan bahwa kasus dugaan korupsi yang melibatkan mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishak itu murni merupakan kasus pribadi dan tidak ada kaitannya dengan partai.
Annis Matta juga menambahkan, jika Ustad Luthfi nantinya memang terbukti bersalah berdasarkan hasil keputusan pengadilan, maka jajaran fungsionaris PKS akan meminta maaf kepada masyarakat.