Tulus, tentang “Pamit” dan album ketiga

Kenapa lagu “Pamit” terdengar galau?
“Kalau dilihat liriknya banget, sedih-sedih banget juga nggak. Tapi mungkin karena aransemennya berbeda, dominan string section dan piano, jadi nuansa sendunya itu lebih terbangun, ketimbang optimisme di liriknya.”

Konsep yang digunakan di video musik “Pamit”?
“Di video musik ini saya bekerjasama dengan salah satu seniman favorit saya, dia tidak hanya seorang videographer, tapi seorang fotografer dan pelukis juga, namanya Davy Linggar. Lagu ini saya perdengarkan ke dia sekitar 3-4 bulan yang lalu.”

“Kemudian, saya minta untuk kita berkolaborasi untuk karya ini. Kita menggodok konsep bersama, dan rasanya kok cocok kalau lagu ini visualnya adalah suhu dingin di sebuah kota industri yang sepi, dan menceritakan seorang,, misalkan mahasiswa Indonesia yang sedang ada di situ, dan akan berpisah dengan pasangannya. Kurang lebih kaya gitu.”

Harapan untuk album ketiga nanti?
“Pertama, cepat selesai albumnya, setelah itu, teman-teman yang sudah memberikan apresiasi ke karya saya di album ke satu dan kedua bisa juga menikmati album ketiga. Harapan terbesar saya adalah, lagu-lagu baru yang saya keluarkan nanti bisa mewakili perasaan banyak orang. Jadi bisa membuat banyak orang merasa dinyanyikan ceritanya oleh saya.”

Rencana rilis album ketiga?
“Sedang dipersiapkan dan mudah-mudahan secepatnya.”

[teks @bartno | foto IRadio]