Pengamatan Hilal Di Observatorium Boscha Terganggu Cuaca

92
0
ifakta bdg Meneropong-Hilal-Ramadhan

“Dan hasilnya langit berawan tebal menghalangi pengamatan, sehingga kami kesulitan di sana. Kalau pun ada (hilal) tetap saja tidak akan terlihat, karena syaratnya cuaca harus cerah. Jadi hilal tidak bisa dilihat dari Bandung karena faktor cuaca,” kata salah satu pengamat Observatorium Boscha Denny Mandey, ketika dihubungi oleh wartawan.

Menurut Denny, Bosscha telah mempersiapkan dua teleskop untuk pengamatan yakni melihat posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriah.

Ia menuturkan, teleskop yang disiapkan antara lain teleskop streaming online dengan diamter 6,6 sentimeter “Jadi teleskop Ini akan foto langit dan langsung distreamingkan ke website bosscha dan juga terhubung dengan pihak Kominfo,” kata dia.

Sementara itu, teleskop lainnya yang digunakan ialah teleskop dengan diameter 11 sentimeter yang disediakan bagi para ormas untuk meneropong langsung benda langit tersebut.

“Sehingga dari kedua teleskop tersebut hasilnya tidak ada pengamatan sama sekali,” katanya.

Dikatakan dia, persiapan aktivitas pengamatan hilal sudah dilakukan sejak siang sekitar pukul 12.00 WIB tapi karena faktor cuaca yang tidak mendukung membuat sangat sulit teramati.

“Karena itu pengamatan kami terhenti sampai pukul 18.25 WIB, hasilnya juga sama saja,” kata dia.

Ia menuturkan, hilal hanya tampak setelah matahari terbenam, karena intensitas cahaya hilal sangat redup dibanding dengan cahaya Matahari dan ukurannya sangat tipis.

Sumber : Kantor Berita ANTARA

Post Author

LEAVE A REPLY