Pemerintah Akan Kembangkan Stasiun Pengisian BBG Mobile

65
0
iradio bdg bbg

“Stasiun MFU terebut akan bergerak mobile atau berpindah-pindah, berkeliling kota, intinya untuk mempermudah pembelian BBG oleh pengendara yang menggunakan kendaraan berbahan bakar BBG,” kata Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional , Armida Alisjahbana di Bandung, Selasa.

Ditemui di sela-sela The 23 Pasific Conference Of The Regional Science Association International (RSAI) & The 4 Indonesia Regional Sciece Association (IRSA) Institute, di Hotel Savoy Homann, Jalan Asia Afrika Bandung, Armida menyatakan konsep MFU tersebut akan menjadi solusi tentang stok dan skema pembelian BBG yang tidak menyulitkan masyarakat.

Ia menyebutkan, penggunaan MFU itu tercetus beberapa waktui lalu dalam pertemuan dan rapat degan Wakil Menteri ESDM. Dimana MFU itu berfungi untuk mengganti Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) yang jumlahnya terbatas.

“MFU lebih praktis dan murah, selain itu pengadaanya bisa lebih cepat. Tidak perlu penyediaan lahan dan penambahan dana investasi sebesar membangun SPBG,” katanya.

Dengan demikian, kata menteri maka MFU akan mendorong program penggunaan BBG untuk kendaraan serta meningkatkan animo penggunaan BBG yang lebih hemat dan ramah lingkungan.

Upaya pemerintah lain dalam mendukung konversi BBM, kata Armida dengan memberikan fasilitasi pengadaan konverter. “Pengadaan konverter itu, kemungkinannya tidak gratis. Namun pemerintah tetap menyediakannya dalam harga yang sangat kompetitif,” katanya.

Selain untuk kendaraan dan transportasi umum di darat, BBG juga diperuntukan untuk bahan bakar untuk mesin perahu nelayan.

“Teknisnya masih dibahar dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan,” katanya.

Namun demikian tahap awal BBG akan diterapkan bagi kendaraan umum di kota-kota besar. Ia menyebutkan program itu cukup efektif karena harga BBG cukup kompetitif. Harga satu kilogram BBG ekuivalen dengan Rp3.100.

Sumber: Kantor Berita ANTARA

LEAVE A REPLY