Di program Jakarta Menjawab (7/12) bersama Kamal Rasyid dan Feli Sumayku, kita kedatangan tamu yang sangat spesial I-Listeners. Tamu spesial ini adalah Kabid Kelengkapan Prasarana Jalan dan Jaringan Utilitas Dinas Bina Marga, Muhammad Najib.
Mereka berbincang-bincang berhubungan dengan prasarana di Jakarta, lebih spesifiknya adalah trotoar-trotoar di jalanan Jakarta. Banyak yang komplain bahwa ada banyak sekali trotoar yang dianggap tidak layak, dan mengerjakannya seperti kebut-kebutan sehingga tidak maksimal hasilnya.
“Ohh enggak, seperti yang diketahui bahwa kami kan melalui tahapan-tahapan. Ada proyek, lelangnya melalui katalog ya, online. Jadi memang tahap perencanaan dulu kita lelang melalui katalog. Untuk Jati Baru, kami buat ada koordinasi dengan komunitas penyandang distabilita,” ujar pak Najib.
“Pada saat pembangunan kami juga melakukan test yang dilakukan oleh penyandang utilitas dari ibu itu. Dicoba dengan kursi roda, lalu yang tuna netra menggunakan tongkat melalui ubin-ubin kuning pengarah. Kalau ada kurang kami catat, kami perbaiki. Jadi intinya, membangun trotoar ini untuk kenyamanan kita semua, walaupun ada kekurangan untuk yang disabilitas itu,” lanjutnya.
Jika I-Listeners mau melihat hasil projek trotoar ini, kalian bisa meihatnya di Jalan Diponegoro, di depan RSCM.
“Kita disana juga kami pasang ada namanya ‘Portal S’ untuk mencegah kendaran bermotor naik ke trotoar. Yang besi model letter S, tapi bisa dilalui kursi roda, tapi motor kalau lewat situ pasti nyangkut,” ujarnya.
Mulai tahun ini, dalam hal pembuatan trotoar, beliau mengatakan bahwa harus mengikuti Peraturan Menteri PU No.3 Tahun 2014 mengenai Pedoman Perencanaan Penyediaan dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Jaringan Penjalan Kaki di Kawasan Perkotaan.
“Intinya, ada kaidah-kaidah bagaimana membangun trotoar yang baik, dan tentu ada standar-standar yang teknis ya. Misalkan lebar ke kanan, minimal 3 meteran lah. Di sana aturannya 3,2 . Itu kan secara aturan kalau misalnya, pengguna trotoar yang membawa barang minimal membutuhkan space minimal antara 1,5 sampai 1,6 meter. Jadi kalau papasan aman,” kata pak Najib.
Bahan dalam pembuatan trotoar, bisa dikatakan sangat baik dan lebih mahal. Tetapi yang diprioritaskan adalah kenyamanan dan keamanan. Banyak pula pekerjaan yang sudah dilaksanakan selain trotoar dalam hal Sarana dan Prasarana demi kenyamanan di dalam kota.
Jika masih ada keluhan mengenai trotoar atau I-Listeners merasa ada yang perlu diperbaiki, atau yang berhubungan dengan kebina margaan, kalian bisa hubungi command center Dinas Bina Marga Provinsi DKI di nomor 3844444.
I-Listeners jangan sampai ketinggalan berita-berita menarik! Terus dengerin 89.6 FM atau bisa streaming di sini. [teks Andre Fransisco | foto travel.detik.com]
Baca juga:
Cerita tentang film dan single terbaru Sheryl Sheinafia
Video terpopuler 2016 karya Indonesia di YouTube
Trailer final film “Headshot”