Ketua Kadin Jabar Agung Suryamal Sutrisno di sela-sela peninjauan Sentra Kaos Suci Kota Bandung, Selasa, mengungkapkan, “Kadin mendorong ‘kenaikan kelas’ PKL menjadi pelaku UMKM, selanjutnya menjadi pengusaha menengah dan besar. Sejumlah pelaku usaha ada yang mengawali dari PKL dan terus berkembang menjadi pengusaha, itu fakta,” katanya. Menurut dia, para PKL memiliki jiwa mandiri dan berusaha untuk mendapatkan keuntungan. Hal itu merupakan salah satu modal untuk menjadi pelaku usaha, tak hanya pemasaran namun juga menjadi produsen. Namun untuk mendukungnya, tentu Anda perlu fasilitas untuk membantu para PKL, salah satunya akses permodalan sebab banyaknya pelaku usaha yang naik kelas karena mendapat akses pembiayaan untuk modal kerjanya. Pada dasarnya, kata Agung, bila pemerintah siap menaikkan kelas PKL menjadi UMKM formal, pihaknya siap memfasilitasi. “Sesuai undang undang, Kadin harus pro aktif untuk memajukan dunia usaha, termasuk sektor mikro, yang di dalamnya, termasuk para pedagang asongan dan PKL,” katanya.
Agung pun mendorong lembaga-lembaga perbankan lebih proaktif untuk menyikapi masalah sektor UMKM. Pemerintah juga wajib mendorong seluruh penduduknya, tidak hanya sektor UMKM tapi kelompok lainnya supaya lebih produktif. Sementara itu Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Wilayah VI Jabar-Banten, Dian Ediana Rae, menyebutkan ada empat masalah klasik yang masih dialami para pelaku UMKM yakni kepastian, kapasitas, serta kualitas produksi masih rendah, suku bunga perbankan yang masih tinggi, akses pasar, dan perizinan. “Jalinan komunikasi pelaku usaha, pemerintah, lembaga perbankan dan stakeholder perlu lebih erat lagi,” katanya. Ia menyarankan pemerintah memiliki program untuk meningkatkan kelas para pedagang asongan dan PKL itu. Menurut dia, potensi meningkatkan PKL menjadi pelaku UMKM sangat besar, menjadi para pelaku UMKM yang lebih formal. “Pemerintah dengan kapasitasnya bisa memfasilitasi mereka supaya memiliki tempat sehingga lebih berdaya saing dan bankable, sekaligus berefek positif bagi roda ekonomi,” kata Pemimpin BI Wilayah Jabar Banten itu menambahkan.
Sumber: Kantor Berita Antara
Sumber foto: www.penaone.com/