BAWASLU : Penyerangan Terhadap Celebes TV Adalah Kriminal

88
0
demo-wartawan

 

“Ini murni tindakan pidana umum dan kriminal, tidak ada unsur pelanggaran pilkada,” kata Ketua Bawaslu Provinsi Sulsel Laode Arumahi di Makassar, Selasa.

Menurutnya, berdasarkan aturan, kategori pelanggaran pilkada akan berlaku bila KPU telah menetapkan bakal calon menjadi calon atau peserta Pemilihan Umum Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar yang akan berlangsung pada 18 September 2013.

“Semua pihak harus introspeksi. Penyerangan itu adalah pidana umum sebab terjadi sebelum ada penetapan calon dan belum bisa disebut peserta,” katanya.

Pihaknya mengimbau agar seluruh kandidat tidak merusak pesta demokrasi dengan kekerasan apalagi melakukan intervensi ke media karena itu jelas melanggar hukum. Peristiwa itu, akan menjadi bahan evaluasi terkait kerja-kerja para tim sukses.

“Kalaupun ada pemberitaan yang salah dan tidak memuaskan bisa diluruskan menggunakan hak jawab. Itu adalah prosedurnya, jangan menggunakan cara kekerasan apalagi menyerang redaksi media. Polisi diminta agar mengusut tuntas kasus ini dan jangan ada pembiaran,” tutur Arumahi, mantan pengurus PWI Sulsel.

Pada Senin (24/6) malam, kantor Celebes TV di Menara Bosowa lantai 15 Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, diserang massa yang menggunakan atribut yang diduga merupakan pendukung pasangan bakal balon wali kota Supomo dan Kadir (SUKA).

Penyerangan terjadi sekitar pukul 20.15 WITA. Saat itu berlangsung siaran langsung Obrolan Kerebosi yang mengangkat topik Bakal Calon Wali Kota Makassar dan Arah Dukungan Partai Golkar.

Para penyerang mencari narasumber bernama Muhammad Arsyad yang merupakan kader Partai Golkar Makassar yang mendukung pasangan Irman Yasin Limpo-Busrah Abdullah (NOAH), lalu mengobrak abrik studio di kantor tersebut .

Irman Yasin Limpo atau yang biasa disapa dengan panggilan None, berpasangan dengan Busrah Abdullah yang merupakan adik kandung Ketua Golkar Sulsel Syahrul Yasin Limpo, mengggunakan PAN dan PPP Makassar.

Sedangkan Golkar Makassar mengusung pasangan Supomo Guntur selaku Ketua Golkar Makassar dan Kadir Halid adik kandung elit politik DPP Golkar, yakni Nurdin Halid.

Penyerangan itu, kemungkinan berlatar belakang dukungan Arsyad kepada None dengan memasang poster dan baliho di sejumlah lokasi di Makassar dengan tulisan “Saya Golkar. Saya None”.

Hal itulah yang diduga menyakiti massa SUKA. Namun, berdasarkan klarifikasi dari Golkar Makassar, Arsyad bukan lagi kader Golkar dan sudah dipecat pada 18 April Juni 2013.

LEAVE A REPLY