Sri menyarankan agar Pemprov Kalsel untuk sementara menutup lalu lintas keluar masuk unggas sampai kasus flu burung berhasil ditangani dan serangan ke unggas mereda. Dia juga mengatakan penutupan sementara lalu lintas keluar masuk unggas itu harus diikuti dengan pengawasan lalu lintas unggas di titik pemeriksaan yang lebih ketat, di samping sosialisasi kepada pihak terkait. Pengawasan dan sosialisasi harus didukung dinas terkait setiap kabupaten dan kota sehingga penyebaran kasus Avian Influenza (AI) yang sudah dinyatakan positif dan mewabah di Kalsel dapat diminimalisir. Ia mengungkapkan, “Seluruh pihak terkait baik, tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota harus saling dukung dalam melakukan pengawasan sehingga lalu lintas unggas antarwilayah terpantau dan penyebaran AI diminimalisir,” ucapnya.
Langkah yang sudah diambil Balai Karantina Banjarmasin untuk mencegah meluasnya penyebaran AI adalah melaksanakan sosialisasi masuknya unggas dewasa dari luar pulau terutama Pulau Jawa. Saat ini cukup banyak kasus adanya penumpang kapal laut di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin yang membawa ayam Bangkok secara tidak resmi menggunakan tentengan sehingga memudahkan masuknya unggas ke Kalsel. “Padahal, belum tentu unggas yang dibawa melalui jalur tidak resmi itu bagus kondisi kesehatannya karena bisa saja menderita penyakit yang bisa menjadi media pembawa penyakit bagi unggas di Kalsel,” ujarnya. Pihaknya sudah menempatkan petugas di pintu masuk seperti Pelabuhan Trisakti maupun Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin dan bisa menahan unggas, termasuk memusnahkan jika tidak dilengkapi dokumen resmi. Petugas Pelabuhan Trisakti sudah melakukan pemeriksaan ketat. Jika ditemukan unggas yang tidak sehat, maka petugas akan menolak unggas tersebut masuk. Sementara jika dilalui dari bandara, unggas yang masuk harus dilengkapi dokumen,” ucapnya.
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kalsel, Sabrie Madani mengatakan, pihaknya akan menjalankan saran tersebut, di samping mengambil langkah-langkah strategis untuk mencegah penyebaran flu burung di provinsi setempat. “Saran itu siap kami jalankan, di samping meningkatkan koordinasi dinas terkait di daerah dalam mencegah penyebaran flu burung melalui tindakan biosecurity dan pembagian disinfektan,” ujarnya. Sebelumnya, Kadisnak Kalsel menyatakan siaga flu burung menyusul kematian ribuan ekor itik yang positif flu burung pada empat kabupaten yakni Kabupaten Tanah Laut, Hulu Sungai Selatan, HSS dan HSU.
Sumber: Kantor Berita Antara
Sumber foto: Kantor Berita Antara