Hal ini membuat psikolog pendidikan dan perkembangan sekaligus inisiator gerakan peduli musik anak, Karina Adistiana, angkat bicara. Menurut Karina, lagu anak sebenarnya masih ada yang memproduksi, tapi tak perlu mencari lagu baru. Orangtua bisa memberikan lagu anak-anak yang sudah lama kepada anak.
Berikut cara-caranya:
1. Lagu yang ramah anak atau lagu untuk anak perlu dipertimbangkan kontennya. “Apakah lagu tersebut bermanfaat atau tidak?” itu yang perlu dipertimbangkan.
2. Pilih lirik lagu yang sederhana dan mudah dimengerti untuk anak. Lagu yang berkualitas tidak hanya menghibur tapi bersifat mendidik.
3. Ketika memilih lagu orangtua harus menyesuaikan dengan tahap perkembangan anak. Dan juga lagu tersebut menunjang anak untuk menjadi lebih baik.
4. Lagu yang dinyanyikan orang dewasa juga bisa untuk anak. Lagu yang bisa dinikmati segala umur bisa menjadi alternatif. “Cari lagu yang liriknya mengandung kata-kata positif agar nilai yang terkandung di dalamnya tertanam di diri anak,” saran Karina
5. Lagu yang bertema percintaan, pacaran, dan selingkuh tidak boleh ada di playlist lagu anak Anda yang masih SD. Tapi bagaimana jika anak sudah terlanjur mendegar lagu tersebut? Coba tanyakan kepada anak apakah dia mengerti lirik lagu tersebut? Dengarkan jawaban anak dan berilah penjelasan agar anak tidak perlu mendengarkan lagu itu lagi. ¬´ [teks @pria_nastar / @fakhranarana «Ä foto shutterstock.com]