Tak dipungkiri, keberhasilan itu buah kerja keras yang dipupuk pelatih Indra Sjafri. Pria kelahiran Lubuk Nyiur, Batang Kapas, Pesisir Selatan, Sumatera Barat ini sangat serius membangun skuatnya agar bisa unjuk gigi di pentas dunia.
Bakat-bakat berkualitas ia telusuri mulai dari Sumatra, Jawa sampai ke pelosok Indonesia Timur. Tak jarang dalam perjalanan tersebut ia rela merogoh dana dari kantongnya sendiri.
Hasilnya, muncul nama-nama putra berbakat dari daerah pedalaman seperti Yazid [asal Konawe Selatan], Sahrul [asal Ngawi], dan Yabes [asal Alor, NTT]. Nama Evan Dimas juga menjadi bukti kejelian Indra dalam menggali potensi pemain muda.
Keempatnya bersama sederet pemain bertalenta lain terbukti mampu mengharumkan nama bangsa di kancah sepak bola Asia Tenggara. Di final AFF U-9 Indonesia mereka sukses menekuk Vietnam lewat adu penalti [7-6] di Sidoarjo, Jawa Timur dan menjadi juara.
Kisah perjalanan Indra dan Timnas U-19 hingga final piala AFF memang bak dongeng. Mizan Production mencoba mengangkatnya ke layar lebar melalui film Garuda 19.
Produser Aves Soebli mengatakan film yang diadaptasi dari dua buku, yakni Semangat Membatu karya FX Rudy Gunawan dan Guntur Cahyo Utomo, serta Menolak Menyerah karya FX Rudi Gunawan ini bukan semata-mata untuk memuja-muji Timnas U-19. “Sederhana saja, film ini memotret sebuah perjuangan, integritas kuat, dan semangat membatu yang menggetarkan,” kata Soebli.
Film yang dibesut Andibachtiar Yusuf ini mengambil lokasi syuting di Jakarta, Yogya, Solo, Konawe, dan Alor. Di antara kisah yang cukup ditonjolkan film ini adalah mengenai talenta Yazid, Sahrul, dan Yabes yang dibentuk alam.
Yabes dikisahkan selalu berlari setelah berlatih bola dari lapangan Kota Alor menuju rumahnya di pegunungan. Yazid senang berenang dan bermain bola di pasir pantai. Syahrul mengasah skill dan jam terbangnya lewat pertandingan antarkampung [tarkam].
Tak hanya itu, film Garuda 19 juga menggambarkan kesusahan yang dialami Timnas U-19 selama menjalani Piala AFF. Mulai dari dana organisasi sepakbola pusat yang sulit cair, pengalaman tinggal di kamar bocor, diusir dari lapangan oleh sesama tim nasional, hingga menumpang bus murah.
Coach Indra dan tim pelatih diceritakan punya satu resep meningkatkan moral anak didiknya, yaitu dengan terus menyuntikkan semangat membatu. Semangat itulah yang rasanya coba ditularkan melalui film ini.
Garuda 19 merupakan film ke-14 Mizan Production. Film ini didukung aktor kawakan Mathias Muchus sebagai pemeran Indra Sjafrie. Aktor lain yang ikut dilibatkan di antaranya Ibnu Jamil, Mandala Abadi, Reza Adtya, dan Sumarlin. Film Garuda 19 sudah bisa Anda saksikan di bioskop Tanah Air mulai 9 Oktober 2014. ¬´ [teks Priana/dari berbagai sumber | foto Mizan Production]
Garuda 19
Sutradra Adibachtiar Yusuf
Pemain Mathian Muchus, Ibnu Jamil, Mandala Abadi, Yusuf Mahardika, Sumarlin Beta, Gazza Zubizareta, Rendy Ahmad
Produser Aves Soebli
Produksi Mizan Production dan Pertamina Foundation
Genre Drama