Jokowi Siap Terima Kritik Terkait Penetapan UMP 2014

Jadi menurutnya, tidak ada urusan dengan hal itu, tahun 2012 kemarin Jokowi menaikkan hampir 50% karena ada defisit yang menumpuk. Belum pernah mencapai (di atas) kebutuhan hidup layak. Demikian keterangannya di Balaikota Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (4/11/2013).

 Bagi pekerja di Jakarta UMP 2014 ditetapkan sebesar Rp 2,44 juta dengan besaran KHL sebesar Rp 2,29 juta mengacu pada 60 komponen yang ditetapkan sebelumnya. Sementara buruh meminta UMP sebesar Rp 3,7 juta, mengacu pada 84 komponen sebesar Rp 2,7 juta. Jokowi mengaku siap menerima caci maki buruh karena tidak menuruti tuntutan tersebut.

Tahun sebelumnya, ia juga mengaku dipojokan oleh pihak pengusaha karena memihak kepada buruh dengan menaikan UMP kurang sebesar 50% menjadi Rp 2,2 juta dari tahun sebelumnya.

Mantan Walikota Surakarta ini mengungkapkan bahwa tahun 2012 lalu dirinya juga dimaki-maki oleh pengusaha, menurutnya hal tersebut tidak apa-apa. Tahun ini juga, jika ada yg maki-maki lagi dari kaum pekerja, menurutnya hal itu resiko sebuah keputusan.

Seperti diberitakan sebelumnya, penetapan upah pekerja di DKI Jakarta berlangsung alot. Dewan Pengupahan yang terdiri dari unsur buruh, pengusaha, pemerintah dan akademisi diboikot oleh perwakilan buruh karena menolak menetapkan angka yang disodorkan pengusaha. Demikian kabar yang dilansir dari Gatra.com.