UMKM Keluhkan Persaingan Tidak Sehat di TikTok Shop

122
0
UMKM Keluhkan Persaingan Tidak Sehat di TikTok Shop

Wientor Rah Mada selaku Direktur Bisnis dan Pemasaran Smesco Indonesia mengaku mendapatkan laporan dari UMKM terkait persaingan tidak sehat di TikTok Shop.

Persaingan tidak sehat itu ialah produk impor di TikTok Shop yang menjamur. Selain itu harga yang tidak masuk akal disinyalir membuat pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) kalah saing.

“Ada beberapa UMKM dalam kategori tertentu bangkrut. Bukan karena produk tak bersaing, tapi secara harga tak sesuai. Kami juga sampaikan ke kawan-kawan TikTok dan beberapa platform lain juga, kita mengemukakan hal sama berkenaan produk-produk cross border (lintas batas) yang berkaitan dengan mandatory pricing,” ungkapnya, mengutip dari detikcom, Kamis (27/7).

UMKM Keluhkan Persaiangan Tidak Sehat di TikTok Shop


“Solusi yang paling bagus adalah TikTok menyetop produk impor, sudah titik lah. Coba lihat deh TikTok Shop, dibuka saja gitu, sweater Rp20 ribu, Rp15 ribu, di mana kita bisa bersaing? Itu sudah mati. Sudah jelas-jelas dia (pelaku UMKM) ngomong, ‘Saya gak bisa bersaing lagi harga segitu, mati bisnis saya’,” sambung Wientor.

Di sisi lain, Staf Khusus Menkop UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Fiki Satari menyebut pihaknya sudah mengumpulkan aduan sejumlah pelaku usaha terkait banjir produk impor murah di TikTok Shop.

Baca Juga: Segini Harta Cinta Mega, DPRD DKI Jakarta yang Dicopot Karena Main Gim

Oleh karena itu, diadakan pertemuan bersama pihak TikTok di Kemenkop UKM pada Rabu (26/7) untuk mencari solusi bersama.

“Yang kami lihat, di TikTok seller-nya memang UMKM Indonesia. Namun, produk yang diperjualbelikan belum tentu produk lokal, bisa jadi produk impor yang sudah masuk ke Indonesia,” kata Fiki dalam keterangan resminya.

“Ini bisa menggerus UMKM lokal. Buktinya harga di TikTok Shop sangat murah, mulai dari pakaian muslim, baju, kosmetik, hingga sepatu hanya seharga Rp100 ribu, bahkan Rp5 ribu,” imbuhnya.