Miris, Rp52 Triliun Dana Judi Online Berasal dari Warga Miskin

18
0
Miris, Rp52 Triliun Dana Judi Online Berasal dari Warga Miskin

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan alias PPATK mengungkap total perputaran dana judi online periode 2017-2022 sebesar Rp190 triliun dengan Rp52 triliun berasal dari warga miskin.

PPATK mengungkap setidaknya 2,2 juta warga berpenghasilan rendah alias miskin rela menggelontorkan dana buat main judi online.

Miris, Rp52 Triliun Dana Judi Online Berasal dari Warga Miskin

“Total partisipasi pertaruhan masyarakat yang dapat diidentifikasi selama periode 2017 – 2022 mencapai lebih dari Rp52 T,” demikian keterangan tertulis PPATK yang diterima CNNIndonesia.com dari Kepala Biro Humas PPATK Natsir Kongah, Senin (26/9).

“Partisipasi masyarakat dalam kegiatan perjudian online sangat besar di mana diketahui terdapat jutaan masyarakat yang terlibat dalam permainan judi online,” menurut keterangan tersebut.

Mengenai detailnya, secara keseluruhan PPATK mendeteksi 2.761.828 pihak mengikuti permainan judi online. Sebanyak 2.190.447 di antaranya adalah yang melakukan aktivitas pertaruhan dengan nominal kecil di bawah Rp100 ribu.

Miris, Rp52 Triliun Dana Judi Online Berasal dari Warga Miskin

Dari data itu PPATK menyebut para pihak ini terdeteksi sebagai “golongan warga berpenghasilan rendah dengan profil sebagai pelajar, mahasiswa, buruh, petani, ibu rumah tangga, pegawai swasta, dan lain-lain.”

PPATK tidak mengungkap batasan penghasilan rendah para pemain judi online ini. Namun, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Garis Kemiskinan pada Maret 2023 tercatat mencapai Rp550.458/kapita/bulan.

Baca Juga: Pemerintah Resmi Larang TikTok Shop Jualan, Cuma Boleh Promosi

Komposisinya terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan Rp408.522 (74,21 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan Rp141.936 (25,79 persen).

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), dalam siaran persnya, mengungkap, berdasarkan laporan PPATK, “total transaksi judi online di Indonesia diperkirakan mencapai Rp200 triliun.”