Proyek LRT Jabodebek Salah Desain, Jokowi: Perbaiki!

29
0
Proyek LRT Jabodebek Salah Desain, Jokowi: Perbaiki!

Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut menyoroti soal proyek LRT Jabodebek yang disebut salah desain. Menurut Jokowi harus hal ini harus segera diperbaiki jika terjadinya kesalahan dalam desain LRT Jabodebek.

Proyek LRT Jabodebek saat ini menjadi tengah sorotan publik. Jembatan melengkung membentang panjang (longspan) Gatot Soebroto-Kuningan ini membuat membuat LRT Jabodebek tidak bisa melaju dengan kencang.

Presiden Jokowi memaklumi atas kesalahan desain yang terjadi dalam proyek LRT Jabodebek. Namun begitu, perlu adanya perbaikan yang harus diselesaikan.

“LRT ini yang pertama kali kita kerjakan jadi kalau ada koreksi, ada yang perlu di evaluasi, perlu ada yang diperbaiki ya kita perbaiki. Jangan senang mencari-cari kesalahan, karena kesalahan pasti ada, karena baru pertama kali,” ujar Jokowi ketika mencoba LRT di Stasiun Dukuh Atas.

Proyek LRT Jabodebek Salah Desain, Jokowi: Perbaiki!

Kesalahan desain dari proyek LRT Jabodebek ini membuat kereta harus berbelok dengan pelan. Seharusnya tikungan dibuat lebih lebar.

Pembuatan gerbong kereta LRT dikerjakan PT INKA, sementara konstruksi rel jalur dibuat oleh BUMN Karya. Di satu sisi, Jokowi bangga atas proyek yang dibangun oleh anak negeri.

“Ini adalah produksi INKA, konstruksinya juga dikerjakan oleh kita sendiri semuanya oleh kita sendiri. Jadi kalau ada kurang-kurang harus kita maklumi tetapi perlu kita perbaiki,” ujarnya.

Baca Juga: Mulai 3 Agustus Penumpang Kereta yang Kebablasan Stasiun Akan Didenda

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo juga mengakui bahwa adanya kesalahan desain dalam proyek LRT Jabodebek.

“Itu salah desain karena dulu Adhi (Adhi Karya, perusahaan jasa konstruksi) sudah bangun jembatannya, dia nggak ngetes sudut kemiringan keretanya,” kata Kartika Wirjoatmodjo.

“Sekarang kalau belok harus pelan sekali karena harusnya lebih lebar tikungannya. Kalau tikungannya lebih lebar, bisa belok sambil speed up karena tikungannya udah terlanjur dibikin sempit, mau nggak mau keretanya harus jalan 20 km/jam, pelan banget,” ujarnya.