Koordinator Humas Penanggulangan Bencana Gunung Sinabung, Jhonson Tarigan di Kabanjahe, Senin, mengatakan jumlah pengungsi tersebut diperkirakan setiap harinya akan terus bertambah, mengingat penduduk masih ada yang belum mau meninggalkan desa mereka.
Hal ini, menurut dia, sangat berbahaya bagi keselamatan warga tersebut, karena status gunung Sinabung itu Siaga (Level III).
“Masyarakat maunya dengan kesadaran yang cukup tinggi, mematuhi imbauan Pemerintah Kabupaten Karo agar meninggalkan desa yang dianggap rawan dan bisa saja terkena letusan Gunung Sinabung,” ucap Jhonson.
Dia menambahkan, mengenai keadaan ribuan pengungsi yang di tempatkan di delapan titik di Kabanjahe, seluruhnya dalam keadaan aman dan baik mengenai logistik, obat-obatan dan lainnya.
“Bantuan berupa makanan, minuman, gula, beras, roti terus mengalir dan ditampung di gudang kantor Bupati Karo,” ujarnya.
Selain itu, petugas Posko Penanggulangan Bencana Gunung Sinabung setiap harinya tetap menyediakan beras, lauk-pauk dan sayur-sayuran untuk keperluan ribuan pengungsi yang berada di lokasi penampungan di Kabanjahe, ujarnya.
“Makanan para pengungsi tersebut, tetap diperhatikan dan jangan sampai terganggu dan begitu juga mengenai kesehatan, serta obat-obatan,” kata Kabid Humas Dinas Kominfo Kabupaten Karo.
Data yang diperoleh di Posko Penampungan Bencana Sinabung di Kabanjahe, menyebutkan dari jumlah 6.249 pengungsi tersebut, yakni sebanyak 2.730 orang berada Jambur Sempakata, Klasis GBKP (590 orang) dan GBKP Kota (600 orang), Jambur Payung (420 orang), Jambur Teras Berastagi (1.560 orang), Masjid Agung (184 orang), Sentrum PPWG Kabanjahe (88 orang) dan Gereja Katolik (87 orang).
Sumber: Kantor Berita ANTARA