Keterlibatan Payung Teduh Dalam Film Hijabers in Love

Musik pada sebuah film merupakan elemen yang tidak dapat dipisahkan. Seringkali musik menjadi bagian penting dari sebuah film untuk menyentuh hati penontonnya. Hal tersebut yang disadari produser film Hijabers in Love, Ichwan Persada. Ia mengaku pemilihan lagu yang akan menjadi soundtrack film tersebut dilakukan sangat selektif.

Bersama sang penata musik, Nadya Fatira, Ichwan berusaha mencari band-band indie potensial di seluruh Indonesia. “Untuk film ini, kami memang sengaja ingin mengangkat band indie yang potensial. Karena kami yakin Indonesia punya banyak sekali musisi potensial yang belum dapat ruang untuk memperdengarkan karyanya,” ujar sang produser.

Sesungguhnya hal tersebut bukan lah langkah baru. Sebelumnya, sejumlah film Indonesia telah memakai band indie sebagai pengisi soundtrack. Sebut saja The Adams, Sajama Cut, dan Media Distorsi pada film Janji Joni. Atau Seringai, Pure Saturday, dan Homogenic pada film Catatan Akhir Sekolah [CAS].

Sedangkan dalam film Hijabers in Love yang akan rilis September mendatang, beberapa band indie yang berasal dari Jakarta, Bandung, dan Makasar akan menghiasi film tersebut. Namun, untuk lagu temanya sendiri, Hijabers in Love memilih band indie popular, Payung Teduh. Lagu mereka yang berjudul “Berdua Saja” akan direkam ulang untuk film ini.

Vokalis Payung Teduh, Is, mengaku tertarik mengisi soundtrack Hijabers in Love karena ada pesan tersirat dalam film tersebut. “Kami tertarik karena ada tiga pesan tersirat dalam cerita ini. Ada keberanian untuk mengutarakan persaan, pesan untuk bisa menahan diri dan fokus akan tanggung jawab dan peran, dan juga pesan untuk bersabar,” ungkapnya.

Pria berambut gondrong tersebut juga menjelaskan bahwa cerita film Hijabers in Love sangat cocok untuk kaum muda karena sedikit banyak memberikan gambaran tentang batasan-batasan bagi remaja dalam menjalani problematika cinta di kehidupan sehari-hari. ¬´ [teks @nandazahra | foto hijabersinlove.com]