“Jakarta Menjawab” tentang wisata di Ibu Kota

139
0
Menara Mortello dibangun pada tahun 1950, ada di Pulau Bidadari

Program “Jakarta Menjawab” di I-Radio 89,6 FM Jakarta, Rabu (11/5) pekan lalu, kembali hadir dengan topik yang berbeda. Kali ini tema yang diangkat adalah seputar destinasi wisata yang ada di ibu kota. Penasaran?

Seperti “Jakarta Menjawab” sebelumnya yang selalu mengundang narasumber terkait, I-Radio menghadirkan Kepala Bidang Daya Tarik Destinasi DKI Jakarta, Sonti Pangaribuan.

Menurutnya, tempat wisata di ibu kota sekarang sangat beragam jenis mulai dari kuliner, religi, bahari, relaksasi, olahraga, dan waterpark.

Destinasi wisata di Jakarta juga dianggap oleh Sonti termasuk dalam kategori murah untuk berlibur dibanding dengan kota-kota lainnya di Indonesia.

Meskipun banyak tempat wisata di ibu kota yang sudah dikelola oleh swasta, Sonti Pangaribuan mengaku tidak serta merta melepas begitu saja dan tetap mengontrol terhadap destinasi piknik para wisatawan dengan mengambil contoh Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

“Seperti TMII, tetap dipantau perkembangannya yang ada di sana dan pastinya keamanannya,” kata Sonti.

Ketika disinggung museum, Sonti mengatakan, “Total museum yang berada di bawah pemerintah provinsi (pemprov) adalah sembilan, tapi yang bekerja sama dengan swasta juga banyak.”

Sonti menuturkan, museum yang hingga saat ini masih sering didatangi wisatawan adalah Museum Fatahillah yang dulu bernama Museum Sejarah DKI Jakarta, karena menjadi kantor gubernur pada masa penjajahan Belanda yang terletak di Kota Tua.

Lain halnya dengan museum, Sonti juga menjelaskan tentang bagusnya taman-taman yang berada di DKI Jakarta seperti Waduk Pluit, Ayodya, hingga Menteng.

Nggak hanya itu, Sonti juga membocorkan kepada I-Listeners kalau pemprov DKI Jakarta sedang membangun Pulau Seribu yang masih masuk dalam area ibu kota.

“Pulau Seribu masuk menjadi 10 kawasan strategi pariwisata nasional atau wisata unggulan seperti Danau Toba dan Raja Ampat,” ujar Sonti.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya juga menekankan untuk mempercepat pembangunan. Sonti mengatakan dalam target seperti itu membutuhkan tiga cara yakni aksesibilitas, amenitas, dan atraksi.

Aksesibilitas yang dimaksud adalah mempunyai pelabuhan yang bagus tidak hanya Marina, lalu amenitas merupakan usaha pemerintah daerah (pemda) untuk meningkatkan kapasitas kepada masyarakat sekitar tentang penginapan dengan memakai standard internasional, dan yang terakhir aktraksi yaitu sajian hiburan ketika berlibur.

Target pun sudah dicanangkan oleh pemprov DKI Jakarta, yakni pada 2017 mendatang pulau-pulau besar di Kepulauan Seribu sudah memadai untuk berlibur. [teks Rashed Hannan | foto @bartno]

 

LEAVE A REPLY