IFakta: Indonesia Bantu Korban Gempa Nepal

351
0

Jakarta (27/04) Palang Merah Indonesia (PMI) mengirimkan dua personel untuk bergabung dengan Tim Respons Bencana Regional Asia Pasifik Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, guna menilai kebutuhan dalam penanganan korban bencana di Nepal.

“Dikoordinir oleh Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah selama ini dirundingkan 16 orang dari Asia Pasifik, dari Indonesia yang dikirim dua orang,” kata Ketua Bidang Penanganan Bencana PMI Sumarsono dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (27/04/2015), seperti dikutip dari kantor berita Antara.

Sumarsono mengatakan dua personel PMI yang memiliki spesialisasi khusus di bidang air dan sanitasi serta logistik bantuan akan ikut melihat kondisi Nepal untuk mengetahui kebutuhan korban.

“Kami belum bisa menyatakan berapa hari assesment-nya, jumlah relawan, lokasi, distribusi. Setelah assesment nanti baru akan ketahuan berapa relawannya, bantuan, dan lain-lain,” kata dia.

Meski begitu, ia mengatakan, menurut pengalaman PMI korban gempa biasanya membutuhkan bantuan dokter ortopedi dan bedah tulang karena itu PMI akan menyiapkan relawan dengan spesifikasi tersebut.

Sebelumnya itu, Presiden Joko Widodo memperkirakan bantuan Indonesia untuk bencana gempa bumi di Nepal bisa masuk 3-4 hari ke depan.

“Saya tegaskan Indonesia siap membantu (Nepal), masih dalam proses pembicaraan karena bandaranya belum bisa dipakai, 3 atau 4 hari (mungkin) bisa masuk,” kata Presiden usai menghadiri Jamuan Makan (Gala Dinner) KTT ke-26 ASEAN di Kualalumpur, Minggu malam.

Presiden mengungkapkan bahwa pihaknya masih membicarakan apakah bantuan ini masuk melalui India atau langsung ke Nepal.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menambahkan bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan koordinasi internal terkait pengiriman bantuan bencana gempa yang memakan ribuan korban di Nepal ini.

“Besok akan ada pembahasan detail apa yang akan kita bantu untuk Nepal seperti yang disampaikan bapak Presiden,” kata Retno di tempat yang sama.

Menlu mengatakan bahwa pihaknya akan mengirimkan tim SAR, tim medis serta kebutuhan pokok yang diperlukan Nepal saat ini.

Retno juga mengungkapkan bahwa warga negara Indonesia yang berada di Nepal saat kejadian gempa sebanyak 49 orang, dimana 18 orang memang tinggal di Nepal dan sisanya (31 orang) sedang melakukan kunjungan).

“Dari 18 WNI yang menetap di sana, sembilan orang sudah bisa dihubungi dan sembilan lainnya belum bisa dikontak,” ungkapnya.

Sementara untuk 31 WNI yang sedang melakukan kunjungan, kata Retno, baru 10 orang yang bisa dihubungi dan sisanya belum bisa dikontak.

“Kami terus berupaya untuk mencoba menghubungi mereka, namun memang karena komunikasi yang masih sulit karena terpengaruh gempa sehingga komunikasi masih lamban,” jelasnya. (sumber: Antara)

LEAVE A REPLY