Juru bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan pihaknya sudah mengimbau masyarakat soal bahaya es krim ngebul atau chiki ngebul. Hal tersebut, menurut dia, sudah dikomunikasikan melalui pemerintah daerah dan dinas kesehatan setempat.
Nadia mengatakan pemerintah meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap makanan terutama jajanan yang dijual. Hal tersebut dilakukan, kata dia, guna menghindari kasus keracunan makanan yang lebih parah.
“Kami meminta masyarakat untuk berhati-hati terhadap makanan atau obat yang dikonsumsi,” kata Nadia melalui pesan tertulis minggu (08/01).
Selain itu, Nadia mengatakan Kemenkes juga telah melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan dan pemerintah daerah. koordinasi itu kata Nadia, dilakukan untuk meningkatkan edukasi kesehatan kepada masyarakat.
“Kami telah sampaikan surat tentang sosialisasi kewaspadaan dan edukasi kepada masyarakat kepada pemerintah daerah,” ujar dia.
Perihal chiki ngebul, Nadia mengatakan pemerintah pusat menyerahkan kebijakan sepenuhnya kepada pemerintah daerah. Oleh sebab itu, kata dia, dilarang atau tidaknya makanan chiki ngebul akan diputuskan oleh pemerintah daerah beserta dinas kesehatan setempat.
“Pengawasan makanan dan peredaran di pemerintah daerah masing-masing,” kata Nadia.
Sebelumnya tujuh siswa sekolah dasar di Tasikmalaya, Jawa Barat, mengalami keracunan setelah mengkonsumsi es krim hidrogen alias chiki ngebul. Keracunan tersebut terjadi pada November 2022 yang lalu. Setelah mengkonsumsi es krim hidrogen tersebut, para siswa dilaporkan mengalami mual, muntah, dan begah di perut.
Baca Juga: Tiga Kelompok Produk yang Wajib Bersertifikat Halal Menurut Kemenag
Es krim ngebul itu memiliki ciri-ciri berwarna-warni dan bisa mengeluarkan asap saat dimakan. Asap tersebut berasal dari nitrogen cair yang dikandung oleh es krim tersebut.
Penulis: Eko Susanto