Menahan lapar dan haus, bukan berarti menghentikan aktivitas olahraga I-Listeners. Nyatanya berolahraga di bulan puasa ternyata sangat diperlukan.
Manfaatnya, untuk menjaga laju masa otot dan metabolisme pada tubuh, dan olahraga saat puasa juga dapat menjaga berat tubuh tetap ideal.
Ya, di bulan puasa tubuh kita akan beradaptasi dengan perubahan pola makan dan pola tidur. Salah satu yang sering terjadi ialah timbulnya rasa lemah dan tidak berenergi.
Untuk itu, tubuh kita perlu dijaga agar tetap aktif bergerak. Namun seringkali, di bulan Ramadhan, aktifitas dihentikan karena takut lemas, lelah, tidak berenergi sehingga khawatir mengganggu ibadah.
“Solusi untuk menghindari tubuh yang lesu, lemah saat Ramadhan, justru dengan tetap berolahraga agar metabolisme tubuh tetap dapat berjalan dengan optimal. Yang perlu diperhatikan adalah program latihannya, waktu yang tepat serta nutrisi yang kita konsumsi selama bulan Ramadhan,” ujar dr. Alia Basalamah, National Fitness Training Manager Fitness First Indonesia dalam acara Peluncuran WillPower Training Program, Senayan, Jakarta beberapa waktu lalu.
dr. Alia juga memaparkan berapa lama dan kapan saja waktu yang tepat untuk berolahraga di bulan puasa.
“Cukup lakukan minimal 2 sampai 3 kali seminggu, yang setiap sesinya 20-30 menit. Ada 3 waktu yang tepat untuk olahraga di bulan puasa biar kita nggak dehidrasi, pertama sebelum berbuka, setelah berbuka atau sebelum makan malam, lalu setelah makan malam,” terangnya.
Agar tetap prima saat menahan lapar dan haus, tubuh harus dinutrisi dengan baik.
“Selain olahraga, agar aktivitas tetap berenergi kita harus minum cukup air saat sahur, konsumsi protein, karbohidrat, dan lemak yang cukup, hindari makanan dengan kadar sodium yang tinggi dan terakhir ialah konsumsi kurma, karena kurma kaya akan energi, vitamin, serat, bahkan mampu mengurangi rasa lapar saat puasa,” tambah dr. Alia.
Karenanya, mari berolahraga lagi yuk! [teks @uliafr | foto uabsport.be]