Belum lama ini, Kementerian Agama melaporkan bahwa angka kematian jemaah haji 2023 jadi yang tertinggi sejak tahun 2015 dengan total 688 jemaah meninggal di Arab Saudi.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, angka kematian tahun ini menyentuh 600 jiwa di hari ke-50 pelaksanaan ibadah haji.
Jumlah tersebut pun terus bertambah hingga menyentuh 688 jiwa di hari ke-58 selama penyelenggaran haji 2023.
Sementara itu, pada 2022, jumlah jemaah haji meninggal yaitu sebanyak 89 jiwa. Jumlah kematian itu menjadi yang terendah sejak 2015.
Perlu Anda ketahui, pada tahun 2015 kematian jemaah haji mencapai 627 jiwa. Tahun itu ada peristiwa kecelakaan crane di Masjidil Haram yang menewaskan ratusan jemaah dari berbagai negara termasuk Indonesia.
Kemudian pada pada 2016 jumlah jemaah haji yang wafat turun menjadi 342 jiwa, tetapi naik hampir dua kali lipat pada 2017 menjadi 658 jiwa.
Baca Juga: Ragam Masalah Haji 2023, Perlu Dievaluasi Kemenag?
Lalu, pada 2018 kematian jemaah sebanyak 388 jiwa dan 2019 sebanyak 473 jiwa. Sementara itu, pada 2020 dan 2021 pemerintah tak menyelenggarakan perjalanan ibadah haji karena pandemi Covid-19.
Salah satu faktor tingginya angka kematian jemaah haji di tahun 2023 adalah banyak masalah dalam penyelengaraan ibadah haji. Mulai dari administrasi sampai fasilitas yang kurang memadai.