Hayono disela-sela kehadirannya di Makassar, Kamis, mengungkapkan “Hal ini dengan melihat potensi Sulawesi Selatan yang ibukotanya Makassar dan secara geografis Makassar berada pada Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II yang secara internasional adalah lalulintas kepulauan untuk pelayaran dan penerbangan.” Menurutnya potensi jalur pelayaran dan penerbangan untuk dalam dan luar negeri tersebut dapat menjadikan Makassar sebagai Singapura Indonesia, bahkan menyaingi kota jasa itu. Dengan demikian, lanjut anggota Komisi I DPR RI ini, Makassar tidak saja menjadi pintu gerbang KTI, namun juga menjadi pintu gerbang kawasan Asia-Pasifik. Kondisi itu ditunjang pula oleh potensi Sulsel yang berbasis pertanian dengan tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 8,36 persen. Menurut dia budaya dagang yang kuat bisa menjadi modal kuat untuk menjadi Singapuranya Indonesia dengan posisi ALKI di tengah-tengah,” katanya.
Indonesia memiliki tiga ALKI yakni ALKI satu melintasi Laut Cina Selatan – Selat Karimata- Laut DKI – Selat Sunda. ALKI dua melintasi laut Sulawesi-Selat Makassar – Laut flores- Selat Lombok. Sementara ALKI III melintasi Samudera Pasifik – Selat Maluku, Laut Seram – Laut Banda. Khusus untuk Makassar agar dapat menjadi Singapura Indonesia, Hayono mengatakan, syaratnya harus menyiapkan pelabuhan laut dengan segala fasilitas layanan berskala internasional. “Dengan keberadaan ALKI memberikan kepastian kepada Indonesia untuk dapat ‘memaksa’ kapal asing bisa atau tidak bisa lewat jalur tertentu, dan dari posisi ini Makassarlah yang paling strategis karen berada di tengah-tengah,” ujarnya.