Lewat film Walking with Dinosaurs, sutradara Neil Nightingale dan Barry Cook mencoba mengisahkan sepenggal masa kehidupan dinosaurus tepatnya di masa Cretaceous atau sekitar 70 juta tahun lalu. Patchi, seekor dinosaurus jenis Pachyrhinosaurus (baca: pa-ci-rino-sa-u-rus) pemakan tumbuh-tumbuhan. Saat beranjak remaja ia bertemu seekor Pachyrhinosaurus betina bernama Juniper. Patchi langsung jatuh cinta. Namun, cinta itu tak berlangsung mulus karena memasuki musim dingin. Semua dinosaurus harus bermigrasi ke kawasan selatan untuk mencari makanan. Di tengah perjalanan petir menyambar salah satu pohon dan membuat hutan terbakar. Di tengah kebakaran itu Patchi dan kakaknya Scowler terjebak dibawah pohon tumbang karena dikejar seekor Gorgosaurus. Ayah Patchi, Bulldog menyergap Gorgosaurus itu demi menyelamatkan Patchi dan Scowler meski harus kehilangan nyawa. Patchi menjadi yatim piatu dan menjalani hidup bersama Scowler sambil mengejar cintanya, Juniper.
I-Listeners, Walking With Dinosaurs bisa menjadi media yang memberikan sedikit gambaran kehidupan zaman dinosaurus diantaranya jumlah gigi dan bentuk otak Gorgosaurus atau budaya kehidupan Pachyrhinosaurus dan cara mereka mencari pemimpin kelompok. John Collee selaku penulis skenario memposisikan plot cerita dari sudut pandang orang ketiga yakni Alex seekor burung membuat sepanjang film berisikan narasi-narasi lucu dan menghibur akibat komentar-komentar Alex. Namun sisi humor dalam film ini sangat pas. Barry Cook dan Neil Nightingale juga berperan menjadikan Walking with Dinosaurs menjadi tontonan yang kental kekeluargaan dan kebaikan hati. Dengan durasi 87 menit, visualisasi gambar akan memanjakan mata penonton, apalagi anda menyakskan dalam format 3D.