Melihat Berbagai Polemik Indonesia-Israel di Dunia Olahraga

17
0
Melihat Berbagai Polemik Indonesia-Israel di Dunia Olahraga

Indonesia punya berbagai perdebatan sengit alias polemik dengan Israel di dunia olahraga karena permasalahan sosial politik, I-Listeners.

Polemik pertama pertama yang tercatat sejarah adalah ketika presiden pertama RI Sukarno menentang pertandingan Timnas Indonesia melawan Israel pada Kualifikasi Piala Dunia 1958.

Melihat Berbagai Polemik Indonesia-Israel di Dunia Olahraga

Pada 1957 ketika Indonesia seharusnya bertemu Israel di babak playoff Piala Dunia 1958. Indonesia memilih mundur dari perhelatan itu usai permintaan laga digelar di tempat netral ditolak oleh FIFA.

Selanjutnya, ada penolakan Indonesia terhadap Israel kembali terjadi pada Asian Games 1962. Saat itu Indonesia mendapat kesempatan menjadi tuan rumah untuk pertama kalinya.

Pemerintah Indonesia memutuskan tidak memberi visa kepada atlet Israel yang kala itu masih berkompetisi di Asia.

Sebagai konsekuensi atas keputusan tersebut, Indonesia harus membayar denda kepada Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Baca Juga: Pempek Berhasil Masuk Dalam Daftar 5 Besar Seafood Terenak di Dunia

Setelah puluhan tahun lamanya, penolakan terhadap Israel dalam ajang olahraga belum berubah. Tim tenis Indonesia memutuskan mundur dari Fed Cup 2006 karena harus bertanding melawan Israel di Tel Aviv.

Pada 2015, tepatnya dalam Kejuaraan Dunia Badminton 2015 terjadi sejarah karena atlet badminton Israel Misha Zilberman ikut bertanding di Istora Senayan. Pemain tunggal putra itu bisa bertanding setelah perjalanan menuju Indonesia sempat mandek di Singapura.

Melihat Berbagai Polemik Indonesia-Israel di Dunia Olahraga

Kemudian atlet Israel berikutnya yang pernah tampil pada kompetisi di Indonesia adalah pembalap sepeda Mikhail Yakovlev yang berlaga dalam kejuaraan dunia UCI Track Nations Cup 2023 yang digelar di Velodrome Jakarta, Februari 2023.

Yakovlev merupakan atlet yang pindah kewarganegaraan dari Rusia ke Israel pada Agustus 2022 lalu. Atlet 22 tahun itu meraih medali perunggu pada nomor Keirin Putra.

Kini, polemik Israel di Indonesia kembali terjadi jelang Piala Dunia U-20 2023. Tidak sedikit pihak yang menentang kehadiran negara anggota UEFA itu merumput di Indonesia pada 20 Mei-11 Juni 2023 mendatang.