“Apabila saya ditanya perlu apa enggak mobil murah itu. Menurut saya sangat perlu,” kata Deddy Mizwar, usai menghadiri Rapat Paripurna di Gedung DPRD Jawa Barat, Kota Bandung, Kamis.
Alasan ia setuju dengan adanya mobil murah atau mobil nasional (mobnas) karena puluhan tahun negara ini “dijajah” oleh produk mobil asing.
Menurut dia, di Indonesia belum ada mobnas padahal sumber daya di Indonesia mumpuni buktinya negara ini sudah mampu membuat pesawat terbang.
“Dan memang orang di kita itu pinter-pinter. Kita bisa membuat pesawat terbang, masa tidak bisa membuat mobil buatan sendiri. Korea, Malaysia dan negara-negara lainnya mempunyai mobil sendiri. Di luar negeri membuat mobil nasional sendiri itu sudah biasa. Nah di kita belum ada. Aneh kan. Ada apa ini?,” ujar Deddy.
Oleh sebab itu, ia setuju dengan adanya mobil murah tersebut dengan beberapa catatan seperti harus ada kebijakan lain atau aturan baru jika mobil ini akan dikeluarkan di pasaran.
Salah satunya, kata Deddy, adalah bagaimana cara untuk mengatasi kemacetan jika efek adanya mobil murah ini khawatir akan menimbulkan kemacetan.
“Sebagai contoh, apakah pajak progresifnya dinaikkan. Atau ada kebijakan lain untuk mengantisipasi dampak jika mobil murah ini diberlakukan. Tapi bukan lantas mobnas ini seperti Ferari-nya Pak Dahlan Iskan. Yang jelas harus ada juga dijaga masalah keamanannya,” katanya.
Sumber: Kantor Berita ANTARA