Trend Tingkat Kasus Bunuh Diri di Indonesia Meningkat Tiap Tahunnya

802
0
bunuh diri

 

Jakarta [15/09] – Data Organisasi Kesehatan Dunia [WHO] pada tahun 2010 menyebutkan angka bunuh diri di Indonesia mencapai 1,6-1,8 persen per 100.000 jiwa. Jika tidak ada upaya bersama pencegahan bunuh diri, angka tersebut bisa tumbuh hingga 2,4 per 100.000 jiwa pada tahun 2020.


“Bunuh diri bisa dicegah. Semua anggota masyarakat dapat melakukan tindakan yang akan menyelamatkan kehidupan dan mencegah bunuh diri,” ujar Direktur Bina Kesehatan Jiwa Kemenkes, dr. Eka Viora, Sp.KJ pada pembukaan Workshop Tim Lintas Sektor Program Kesehatan Jiwa pada Kelompok Beresiko, di Jakarta, Senin [15/09].  

Dr. Eko Viora menjelaskan bunuh diri merupakan masalah kompleks karena tidak diakibatkan oleh penyebab atau alasan tunggal, karena merupakan interaksi yang kompleks daru faktor biologik, genetik, psikologik, sosial, budaya, dan lingkungan.

Namun demikian, perlu mewaspadai beberapa gejala dini yang harus diperhatikan untuk mendeteksi secara dini percobaan bunuh diri pada individu, seperti kesedihan, kecemasan, perubahan suasana perasaan, keresahan, cepat marah, perilaku menyakiti diri sendiri seperti tidak mau makan, melukai diri sendiri atau mengisolasi diri. 

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia [WHO] sejak 2003 telah menganggap serius isu bunuh diri, hingga menggandeng International Association of Suicide Prevention [IASP] untuk memperingati Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia setiap tanggal 10 September. ¬´ [foto Antara]

LEAVE A REPLY