Seskab : Paket kebijakan ekonomi September lebih “nendang”

258
0
Seskab Pramono Anung bersama Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya serta Kepala BKPM Franky Sibarani dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan. Mereka mengumumkan paket kebijakan ekonomi tahap dua atau yang dikenal dengan paket September

Jakarta (29/9) Pemerintah mengumumkan paket kebijakan ekonomi tahap kedua yang diharapkan bisa lebih mudah dimengerti masyarakat dan pelaku dunia usaha.

“Berbeda dalam paket sebelumnya yang lebih panjang dan narasinya panjang. Paket kali ini narasinya pendek tetapi lebih konkrit, dalam istilah Presiden lebih ‘nendang’,” ujar Sekretaris Kabinet Pramono Anung saat mengumumkan paket kebijakan ekonomi tahap kedua di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (29/09/2015).

Isi paket kebijakan September ini sengaja dibuat lebih sederhana, agar masyarakat dan pelaku dunia usaha lebih mudah memahami. Di sisi lain, Pemerintah juga lebih mudah menerapkan paket kebijakan ini.

Dalam paket ini, Pemerintah akan memangkas waktu pengurusan izin usaha dan memberikan insentif untuk industri galangan kapal dan pengurangan pajak bunga deposito.

Sementara untuk industri manufactur, Peraturan Pemerintah mengenai pusat logistik berikat tinggal menunggu disahkan Presiden, sehingga rencananya pada akhir tahun, akan ada dua pusat logistik berikat.

Pemangkasan pembuatan izin yang paling signifikan adalah pengurangan waktu dalam membuat izin prinsio usaha di sektor kehutanan. Pemerintah menargetkan menyelesaikan izin dalam waktu 12 hari, dari sebelumnya bisa sampai 4 tahun.

Untuk memaksimalkan kebijakan ini, Pemerintah Pusat juga menginstruksikan agar Pemerintah Daerah melakukan perampingan dan efisiensi waktu pembuatan perizinan.

“Nanti Pemerintah Pusat akan memberikan arahan pada Pemerintah Daerah, untuk izin di daerah harus dibuat lebih pendek, efisien dan gampang,” jelas Pramono.

Hal ini dilakukan untuk memberikan sinyal yang jelas pada masyarakat dan negara tetangga, bahwa Indonesia menjadi negara yang bersahabat dan mudah untuk berinvestasi. [teks/foto : @arywidhi / Tim Newsroom]

LEAVE A REPLY