Presiden Jokowi Kecewa Proyek Pembangunan LRT di Tunda

243
0

Jakarta (18/8) Presiden Joko Widodo kecewa groundbreaking atau peletakan batu pertama proyek Light Rail Transit (LRT) kembali meleset dari jadwal awal, 17 Agustus 2015 lalu. Presiden pun langsung menggelar rapat terbatas (Ratas) untuk menyelesaikan masalah ini.

“Sudah tiga atau empat kali kita berbicara masalah LRT, light rail transit. Dan terutama untuk Jakarta, untuk jabodetabek, dan plus nanti untuk palembang,” kata Presiden Joko Widodo saat membuka Ratas mengenai LRT di Istana Presiden, Selasa (18/07/2015).

Menurut Presiden, proyek ini mestinya sudah tidak ada kendala lagi, karena semua persoalan sudah dibahas sebelumnya. “Sebetulnya sudah matang, tetapi ini supaya ada sinkronisasi saja antara pemerintah provinsi DKI dengan yang akan dikerjakan oleh pemerintah pusat,” jelas Presiden.

Untuk itu Presiden menegaskan agar setelah rapat ini, proyek LRT tidak lagi mengalami penundaan, sehingga bisa selesai tepat waktu pada 2018 mendatang.

“Sekali lagi, sore hari ini akan kita tuntaskan. Moga-moga sudah tidak ada rapat terbatas lagi mengenai LRT. Jadi sudah final tinggal pelaksanaan di lapangan,” tutup Presiden.

Proyek LRT ini ditargetkan akan selesai pada 2018 mendatang. Tahap pertama proyek yang tendernya dilakukan oleh PT Adhi Karya (Persero) ini kemungkinan meliputi dua koridor utama, yakni Cawang-Dukuh Atas dan Cawang-Grogol.

Depo LRT akan dibangun di atas tanah milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di kawasan Kelapa Gading. Depo ini diperkirakan mampu menampung 35 set kereta. Sementara satu set kereta memiliki tiga gerbong yang sanggup menampung sekitar 628 orang, layaknya LRT di Jepang. (timnewsroom)

LEAVE A REPLY