Menteri Yohana : TKI harus dipersiapkan sebelum berangkat

150
0

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Meneg PP dan PA) Yohana Yembise bilang berbagai permasalahan masih dihadapi oleh para Tenaga Kerja Indonesia, utamanya perempuan yang bekerja di sektor informal. Permasalahan itu kerapkali dikarenakan persiapan yang tidak matang sebelum berangkat untuk bekerja di luar negeri.

“Perlindungan terhadap hak tenaga kerja perempuan merupakan salah satu tugas dan fungsi dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP dan PA). Oleh karena itu, kunjungan kerja saya ke Hongkong ini adalah untuk meninjau langsung situasi serta perlindungan terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI), khususnya yang perempuan yang bekerja di sini,”ungkap Menteri PP dan PA, Yohana Yembise, dalam rilisnya kepada Iradio beberapa waktu lalu.

Dalam kesempatan itu, Yohana juga bertemu dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Hongkong untuk mendapatkan informasi mengenai sistem perlindungan yang diberlakukan, sembari bertemu dan berinteraksi langsung dengan para TKI di sana. Mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi dengan Menteri PP dan PA, para TKI pun mencurahkan berbagai persoalan yang mereka alami kepada Menteri Yohana. Berbagai persoalan tersebut berkaitan dengan keluarga, dimana saat mereka diharuskan untuk bekerja keluar negeri dengan persiapan yang tidak baik, lantas keluarga yang ditinggalkan pun tidak mendapatkan perhatian yang cukup.

“Saya sangat mengapresiasi kerja keras Konjen RI di Hongkong dalam memberikan pelayanan untuk TKI selama 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu. Komitmen tersebut juga di buktikan Konjen RI dengan memberdayakan para TKI melalui berbagai program, yakni pelatihan menjamin keuangan, pelatihan pertanian dan peternakan untuk persiapan melakukan usaha ekonomi setelah kembali, juga pelatihan bahasa Canton sebagai modal penting bagi mereka untuk bisa berinteraksi dengan masyarakat lokal di Hongkong,” kata Yohana. [teks/foto : @MarbunSaortua/Humas KPPPA]

LEAVE A REPLY