Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyatakan akan mundur dari jabatannya. Hal itu disampaikan Mahfud dalam acara Tabrak Prof di Semarang, Jawa Tengah, pada Selasa (23/1/2024).
“Tinggal tunggu momentum,” kata Mahfud.
Pengunduran diri Mahfud MD dari kabinet akan menjadi pukulan bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo. Mahfud merupakan salah satu menteri kunci yang dianggap memiliki pengaruh besar dalam pemerintahan.
Mahfud MD merupakan calon wakil presiden nomor urut 3 mendampingi Ganjar Pranowo. Ia mengatakan bahwa pengunduran dirinya dari kabinet diperlukan untuk menjaga netralitas dalam Pilpres 2024.
“Saya tidak mau nanti ada tuduhan bahwa saya sebagai Menko Polhukam ikut campur dalam proses hukum,” kata Mahfud.
Mahfud juga mengatakan bahwa ia ingin fokus pada kampanye Pilpres 2024. Ia ingin bisa leluasa membuka data terkait dugaan keterlibatan aparat penegak hukum dalam kasus tambang ilegal.
“Saya juga ingin bisa leluasa bertemu dengan masyarakat untuk mendengarkan aspirasi mereka,” kata Mahfud.
Mahfud menjabat sebagai Menko Polhukam sejak 2019. Ia sebelumnya pernah menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi dan Menteri Pertahanan.
Baca Juga: Pemprov DKI akan Tambah Kawasan Rendah Emisi Demi Kurangi Polusi
Dampak pengunduran diri Mahfud MD
Pengunduran diri Mahfud MD dari kabinet akan menimbulkan sejumlah dampak, baik positif maupun negatif.
Dampak positif
- Menjaga netralitas Mahfud MD dalam Pilpres 2024. Dengan mundur dari kabinet, Mahfud MD akan lebih bebas untuk mengkampanyekan diri dan pasangannya, Ganjar Pranowo. Hal ini akan mengurangi potensi tuduhan bahwa Mahfud MD memanfaatkan jabatannya sebagai Menko Polhukam untuk memenangkan Pilpres 2024.
- Mengurangi beban kerja kabinet. Pengunduran diri Mahfud MD akan mengurangi jumlah menteri dalam kabinet. Hal ini akan membuat kabinet menjadi lebih ringan dan efisien.
Dampak negatif
- Kekosongan di posisi Menko Polhukam. Pengunduran diri Mahfud MD akan menciptakan kekosongan di posisi Menko Polhukam. Hal ini akan membuat kinerja pemerintahan menjadi terganggu, terutama di bidang politik, hukum, dan keamanan.
- Pengaruh Mahfud MD terhadap pemerintahan akan berkurang. Mahfud MD merupakan salah satu menteri kunci yang dianggap memiliki pengaruh besar dalam pemerintahan. Dengan mundur dari kabinet, pengaruh Mahfud MD terhadap pemerintahan akan berkurang.
Kemungkinan pengganti Mahfud MD
Ada beberapa nama yang kemungkinan akan menggantikan Mahfud MD sebagai Menko Polhukam, antara lain:
- Yustinus Puspayoga. Puspayoga saat ini menjabat sebagai Menteri Koperasi dan UKM. Ia sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Ketenagakerjaan dan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
- Luhut Binsar Pandjaitan. Pandjaitan saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Ia sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
- Pramono Anung. Anung saat ini menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara. Ia sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Nama-nama tersebut masih bersifat spekulatif. Keputusan mengenai pengganti Mahfud MD akan ditentukan oleh Presiden Joko Widodo.