![Cerita di Balik Syuting Petualangan Sherina 2! [NGOBROL BARENG]](https://iradiofm.com/wp-content/uploads/2023/10/Cerita-di-Balik-Syuting-Petualangan-Sherina-2-NGOBROL-BARENG-180x135.webp "Cerita di Balik Syuting Petualangan Sherina 2! [NGOBROL BARENG]")
Komodo menjadi salah satu hewan yang dapat membahayakan manusia. Terbukti, total kini sudah ada lima orang yang meninggal dunia akibat diserang oleh Komodo.
Kepala Balai Taman Nasional Komodo (BTNK), Hendrikus Rani Siga, mengungkapkan data serangan Komodo terhadap manusia sejak tahun 1974 hingga 2023. Terdapat 36 orang yang menjadi korban dari serangan Komodo dalam 49 tahun terakhir.
“Berdasarkan data serangan komodo terhadap manusia, telah terjadi 36 kasus serangan komodo kepada manusia sejak 1974 hingga 2023. Ada lima orang meninggal dunia,” kata Hendrikus.
Pertama kali serangan Komodo kepada manusia terjadi pada tahun 1974. Serangan ini dialami oleh wisatawan asal Swiss, Baron Rudolf Reding von Biberegg.
Sementara itu, korban meninggal dunia dialami oleh Baron, dua warga Rinca, satu warga Pulau Komodo dan satu warga Pulau Mesah.
Baca Juga: Harimau Benggala dengan Sederet Fakta Menariknya!
Berikut ini 36 kasus serangan Komodo terhadap manusia:
– 1974-1984: 3 kasus (dua korban meninggal dunia, 1 korban luka-luka)
– 1984-1994: 3 kasus (satu korban meninggal dunia, 2 korban luka-luka)
– 1994-2004: 8 kasus (korban luka-luka)
– 2004-2014: 15 kasus (dua korban meninggal dunia, 13 korban luka-luka)
– 2014 – sekarang: 7 kasus (semua korban alami luka-luka)
Menurut Hendrikus, liur Komodo mengandung bakteri yang dapat mengakibatkan kematian. Hal ini harus ditangani dengan cepat apabila tergigit oleh Komodo.
“Kalau tidak cepat ditangani, bakteri akan berkembang dan menimbulkan infeksi di bekas gigitan, baik hewan maupun manusia,” ungkap Hendrikus.
