Khofifah: Lindungi Keluarga dari Pengaruh Radikalisme

110
0

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengajak umat Islam untuk memagari keluarganya dari pengaruh radikalisme. Selain keluarga, ajakan yang sama juga perlu dilakukan bagi pengelola panti asuhan di seluruh Indonesia. Khofifah mencontohkan kasus di salahsatu daerah Jawa Barat, dimana ada panti asuhan yang mengajari paham radikalisme. Bukan hanya itu, apa yang terjadi pada warga Gafatar, mencontohkan terjadinya penyimpangan ajaran Islam.

” Di penampungan Gafatar di Pontianak, saya melihat dan mendengar bagaimana anak diajari bangun jam 2 pagi, lalu menyanyikan lagu mars Gafatar. Sementara, orangtuanya mendengarkan”, ujar Khofifah saat meresmikan Gedung Panti Asuhan Hidayah, Jatisampurna, Bekasi, Jumat (29/1/2016).

Mensos Khofifah menjelaskan saat ini pengungsi eks warga Gafatar ada si beberapa lokasi pengungsian. Beberapa lokaai di Jakarta misalnya ada di RPTC dan Panti Bambu Apus Jakarta Timur, Bumi Perkemahan Cibubur dan Asrama Haji Pondok Gede.

Sementara itu, kepada para pengelola panti asuhan, Mensos Khofifah meminta setiap pengelola untuk mendaftarkannya ke Dinas Sosial. Hal ini penting agar panti asuhan bisa mendapatkan bimbingan dari pemerintah. Ia juga mengingatkan bahwa panti asuhan merupakan alternatif terakhir pengasuhan anak. Jika memang, masih ada keluarga inti atau keluarga besarnya, maka si anak sebaiknya dididik dalam keluarga.

LEAVE A REPLY