Keterbukaan dan kompetisi: tantangan bangsa Indonesia ke depan

208
0

Jakarta (30/3) Dua hal yang akan menjadi tantangan Indonesia ke depan adalah era keterbukaan dan kompetisi. Demikian disampaikan oleh Presiden Joko Widodo saat memberikan pidato kunci pada acara Dialog Publik Bersama Presiden Republik Indonesia yang diselenggarakan oleh Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) di Balai Kartini, Jakarta, Rabu 30 Maret 2016.

“Keterbukaan sudah tidak bisa kita tolak-tolak lagi, sekarang kancing baju dihapus semua orang tahu,” kata Presiden.

Presiden bilang era keterbukaan ini bukan hanya di dalam negeri, melainkan keterbukaan dalam ruang lingkup global. “Keterbukaan nanti akan lebih drastis lagi pada 2018, semua bank internasional akan buka-bukaan semuanya. Bapak nyimpan uang di Singapura berapa triliun semuanya kita akan ngerti,” ucap Presiden.

Dalam dialog bertema ‘Membangun Ekonomi Indonesia Yang Berdaya Saing itu’, Presiden juga menekankan mengenai hal kecepatan dalam membangun ekonomi akan terdukung dengan era digital ekonomi yang sekarang ini sedang marak.

Presiden kembali menegaskan, bahwa jumlah aturan yang terlalu banyak akan menghambat proses percepatan pembangunan ekonomi. “Itu menurut saya akan sangat menyulitkan dan akan menghambat kita sendiri, menjerat kita sendiri sehingga fleksibilitas kita, kecepatan kita memutuskan, kecepatan kita bertindak, itu menjadi terhambat karena aturan-aturan ini. Ini yang akan kita hapus dan kita kurangi sebanyak-banyaknya,” ujar Presiden. [teks/foto : Tim Komunikasi Presiden/Kris Biro Setpres]

LEAVE A REPLY