Kemenkes RI Berikan Gejala dari Hari ke Hari Penyakit Cacar Monyet

16
0

Kementerian Kesehatan RI mulai mewaspadai terkait penyakit cacar monyet yang sudah menjangkit sejumlah negara. Terdapat beberapa tahapan gejala dari penyakit cacar monyet yang diungakp oleh Kementerian Kesehatan RI.

Penyakit cacar monyet terangkat kembali belakangan ini di berbagai negara. Penyakit cacar monyet ini pertama kali ditemukan pada 1958, yang terjadi pada monyet laboratorium yang digunakan untuk penelitian.

Namun, pada bulan Mei 2022, kasus cacar monyet menjangkit ke berbagai negara, termasuk negara tetangg Indonesia, yakni Singapura. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa ada 92 kasus cacar monyet yang dikonfirmasi laboratorium serta 28 kasus yang dicurigai dari 12 negara yang tidak endemik penyakit cacar monyet ini.

Dalam hal ini, Kementerian Kesehatan RI meminta masyarakat untuk memahami gejala yang ditimbulkan dari penyakit cacar monyet. Hal tersebut diungkap oleh juru bicara Kemenkes RI dr Mohammad Syahril, dalam konferensi pers virtual ‘Kasus Hepatitis Akut dan Cacar Monyet di Indonesia’, Selasa (24/5/2022).

Pasien yang mengalami penyakit cacar monyet memerlukan waktu inkubasi antara 6-18 hari. Hal pertama dari gejala yang dialami pasien cacar monyet adalah demam serta pembengkakan kelenjar getah bening.

“(Inkubasi) biasanya 6-18 hari, tapi ada juga yang sampai 21 hari. Ini yang perlu diketahui, gejalanya ada dua tahapan. Yang pertama gejala awal atau fase prodromal ini 1-3 hari. Tandanya pertama demam tinggi, jadi demamnya di atas 38 derajat, kemudian sakit kepala luar biasa,” ujar Jubir Kemenkes RI dr Mohammad Syahril.

“Ini yang menjadi pembeda dengan cacar lain yaitu adanya pembengkakan atau pembesaran kelenjar getah bening di leher, di ketika, ke badan, ini di selangkangan bisa terjadi. Itu 1-3 hari setelah terinfeksi ya,” tambahnya.

Selanjutnya, pasien akan berada dalam fase paling infeksius atau menular. Mulai dari timbulnya ruam-ruam atau cacar pada kulit atau muka.

“Kalau berlanjut, disebut pasien erupsi. Ini paling infeksius atau paling menular, itu timbul ruam-ruam atau lesi, cacar begitulah di kulit terutama di muka. Dimulai dari muka, kemudian menyebar ke badan, dan juga ke tangan. Ini yang menjadi ciri khas cacar ini dan ini sangat infeksius. Diperlukan sampai tiga minggu,” bebernya.

Syahril mengatakan bahwa ruam-ruam ini dapat sembuh dengan sendirinya. Meski begitu, bagi pasien yang lanjut usia diperlukan penanganan khusus ketika terkena penyakit cacar monyet.

“Ini bisa sembuh sendiri dengan ditandai rontoknya ruam-ruam tadi lesi-lesi tadi dan sebagian menimbulkan bekas seperti bopeng, tapi tadi sembuh sendiri. Tetapi walaupun sembuh sendiri, perlu kehati-hatian bagi orang dengan risiko tinggi. Contohnya usia lanjut, kemudian dengan komorbid,” pungkas Syahril.

 

Penulis: Rifqi Fadhillah