Kejengkolan, Mengungkap Bahaya Kebanyakan Makan Jengkol

26
0
Kejengkolan, Mengungkap Bahaya Kebanyakan Makan Jengkol

Jengkol menjadi salah satu makanan yang tak asing di mata orang Indonesia. Meski tidak semua orang suka, nyatanya hidangan jengkol masih populer hingga saat ini.

Namun, belakangan ini di media sosial ramai muncul istilah kejengkolan, yakni kondisi yang menyebabkan rasa nyeri saat buang air kecil hingga kencing berdarah akibat terlalu banyak makan jengkol.

Kejengkolan, Mengungkap Bahaya Kebanyakan Makan Jengkol

Sebenarnya, jengkol memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk tubuh. Melansir berbagai sumber, jengkol mengandung, protein, vitamin C, zat besi, kalsium, fosfor, vitamin A, B, serta karbohidrat.

Akan tetapi, jengkol juga mengandung senyawa asam jengkolat yang bisa menyebabkan keracunan apabila terakumulasi terlalu banyak didalam tubuh, apalagi jika jengkol dikonsumsi mentah dan setengah matang, asam jengkolat dalam biji jengkol mentah masih dalam keadaan utuh & aktif.

Menurut Dokter spesialis gizi klinis di RSIA Melinda Bandung Johanes Casay Chandrawinata mengatakan, risiko ini disebabkan oleh asam jengkolat yang mengkristal dan menghalangi saluran kencing.

Kejengkolan, Mengungkap Bahaya Kebanyakan Makan Jengkol

“Jadi dia [jengkol] ada semacam zat, namanya asam jengkolat. Kalau masuk ke ginjal, mengkristal, efeknya kencing sakit, kalau di Sunda namanya jejengkoleun,” kata Johanes mengutip CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.

Sebenarnya tidak ada aturan pasti soal batas aman konsumsi jengkol. Menurut Johanes, ada beberapa kasus dimana mengonsumsi satu buah jengkol saja membuat kencing jadi bermasalah.

Baca Juga: Siomay Dinobatkan Jadi Jajanan Terenak di Dunia

“Belum diketahui sebabnya apa, tapi memang setiap orang beda. Ada yang makan satu jengkol sudah sakit, ada yang makan banyak tetap bugar,” katanya.

Secara garis besar jengkol bukan salah satu makanan yang direkomendasikan ahli gizi. Meski begitu bukan berarti tidak boleh dikonsumsi, hanya saja perlu diimbangi dengan makanan bernutrisi dan jangan terlalu sering memakannya.