Presiden Indonesia, Joko Widodo alias Jokowi menargetkan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan rampung dalam kurun waktu 10 hingga 15 tahun lagi.
“Sekarang kita eksekusi dan sudah dimulai. Insyaallah bisa dalam 10 tahun, bisa 15 tahun akan selesai dan Ibu Kota kita di Nusantara,” kata Jokowi mengutip dari CNNIndonesia, Jumat (17/3).
Saat mengahadiri acara Istigasah dan doa bersama yang digelar oleh Rabithah Melayu-Banjar di Tabalong, Kalimantan Selatan yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jokowi juga menerangkan urgensi pemindahan.
Menurut presiden ketujuh itu, urgensi pemindahan Ibu Kota Negara karena 150 juta penduduk Indonesia selama ini terkonsentrasi di Pulau Jawa selama ini. Tidak hanya itu, ia mengatakan perputaran uang dan ekonomi Indonesia sebesar 58 persen berada di Pulau Jawa.
Padahal, lanjut dia, Indonesia memiliki banyak pulau-pulau lain dan tak hanya Pulau Jawa.
Baca Juga: Melihat Polemik Indonesia-Israel di Dunia Olahraga
“Terus 17 ribu pulau yang lain dapat apa. Iya ndak? Oleh sebab itu, perlu yang namanya pemerataan bukan Jawa sentris tetapi Indonesia sentris,” kata dia.
Kemduian Jokowi mengatakan gagasan pemindahan Ibu Kota Negara sudah lama dipikirkan oleh Presiden pertama RI Sukarno. Kala itu, ia mengatakan Sukarno berkeinginan agar Ibu Kota Negara pindah ke Kalimantan pada tahun 1960.
Jokowi menyayangkan gagasan itu kemudian tak terealisasi, “Presiden berikutnya juga merancang ingin membangun ibu kota baru tidak terealisasi.”