IFakta : Polisi Segera Periksa Haji Lulung Terkait Kasus UPS

143
0

Jakarta (28/04) Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham ‘Lulung’ Lunggana mendukung pihak kepolisian dalam menyelidiki soal dana siluman Uninterrupted Power Suply (UPS) tahun anggaran 2014.

Dia pun menghargai tindakan dari pihak Bareskrim Mabes Polri yang menggeledah ruangannya dan juga ruang komisi E DPRD DKI Jakarta.

“Saya menanggapi persoalan itu sangat hargai pihak polisi. Saya beri apresiasi, saya mendorong terus pihak kepolisian untuk selidiki soal UPS ini, karena biar jelas terang benderang. Saya yakin kasus ini akan transparan dan dipublish siapa yang bersalah,”ungkapnya di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Selasa 28 April 2015.

Menanggapi, soal penggeledahan ruangannya tanpa pemberitahuan kepada dirinya terlebih dahulu, Lulung bilang hal itu merupakan wewenang kepolisian untuk menyelidiki kasus UPS ini, dan dirinya sangat menghargai dan mengapresiasi hal tersebut.

“Saya secara pribadi sangat hargai dan beri apresiasi. Saya mendorong terus dalam rangka penegak hukum selidiki ini,”jelasnya.

Dengan adanya penggeledahan ini, dirinya sama sekali tidak terganggu aktivitasnya. Maka dari itu, khususnya komisi E DPRD DKI terus bisa bekerja.

Ditempat terpisah, Kabareskrim Polri Komjen Pol Budi Waseso mengatakan, Penyidik Bareskrim Polri menjadwalkan untuk memeriksa Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana atau Haji Lulung pada Rabu mendatang. Lulung akan menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri sebagai saksi kasus dugaan tindak pidana korupsi pengadaan UPS.

“Arahnya sementara kan ke beliau, nanti kan kita tanyakan juga dari hasil dokumen yang kita terima. Itu kan dari hasil administrasi yang kita temukan. Kita pertanyakan kepada beliau,” kata Kabareskrim Komjen Budi Waseso, di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (28/4/2015).

Sebelumnya, Bareksrim Mabes Polri geledah tiga ruangan di DPRD DKI Jakarta yaitu ruang Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham ‘Lulung’ Lunggana di lantai 9 Gedung Baru, ruangan Fahmi Zulfikar Hasibuan di lantai 5 Gedung Baru, dan ruangan sekretariat komisi E di Gedung Lama.

Dari ketiga tempat itu, atau dari tempat Lulung, penyidik membawa 2 tas ransel dan 1 map. Dari sekretariat komisi E, penyidik menyita 2 PC komputer, 1 CPU, 1 kardus berisi berkas. (tim newsroom)

LEAVE A REPLY